BREAKING NEWS

Selasa, 07 Juni 2022

H Supian HK : NKRI Adalah Harga Mati

BATOLA- Guna Meningkatkan Wawasan Kebangsaan bagi Mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (DPRD Kalsel) DR. (HC) H Supian HK SH. MH melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, di Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Jalan Gubernur Sarkawi, Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala. Senin (6/6).

H Supian HK mengatakan, wawasan kebangsaan sangatlah penting diberikan kepada masyarakat khususnya generasi muda sebagai salah satu metode untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, kesadaran membela tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.

"Saya mengingatkan kepada generasi penerus agar jangan cepat termakan issue-issue negatif yang bisa memecah belah negara kita,” katanya.

"NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tegasnya.

Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan kali ini, menghadirkan Narasumber dari Staf Ahli Ketua DPRD DR. H Puar Junaidi, S.Sos serta mengundang tokoh daerah H Tajudinnor.

Dalam paparanya H Puar Junaidi menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan dapat dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, hingga skala yang lebih besar seperti Negara.

Dijelaskannya lagi, nilai-nilai dalam empat konsensus dasar mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dalam semboyan itu, ia menekankan pada aspek persatuan dan kesatuan dalam setiap perbedaan yang ada.

"Setiap agama, aliran, dan pemikiran tertentu selalu memiliki makna dan tujuan yang sama. Sebab, persatuan merupakan hal yang mutlak dalam keberagaman yang ada,” papar Puar.

Lanjutnya, jalinlah persatuan dan kesatuan bangsa dan tanamkan atas kesadaran pribadi serta jangan mudah terhasut oleh kelompok-kelompok radikal yang ingin memaksakan negara indonesia ini menjadi negara khilafah.

Sementara itu, H Tajudinnor, SE menyampaikan ilustrasi sejarah Negara di dunia seperti Turki yang sekarang dipimpin Edrogan yang salah selogannya
"Kalau orang pintar tidak mau terjun ke dunia politik, maka orang jahat yang akan masuk," ujarnya.

Dikatakan Tajudinnor, dengan pendidikan Pancasila akan meningkatkan akhlak mulia dan pembangunan karakter bangsa. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai fungsi sebagai acuan dalam mempersatukan Indonesia.

"Wawasan kebangsaan yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi, sejahtera, terjaganya sejarah kebangsaan indonesia dan cinta NKRI meningkatkan kualitas penangkal paham-paham radikal demi lestarinya Bangsa," tutup Tajudinnor. (mi/hms/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes