BREAKING NEWS

Sabtu, 11 Juni 2022

TMMD-113 Kodim 1005/Batola, Pengabdian Prajurit Membangun Negeri

BATOLA- PAGI itu, Abdul Khair tampak semringah saat dijumpai di teras rumahnya yang beralamat di Desa Karang Mekar, RT 6 Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Tanpak berbelit-belit, ia lancar menjawab saat ditanya mengenai kondisi desanya yang saat ini menjadi sasaran berlangsungnya Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 Kodim 1005/Barito Kuala.

Lelaki yang sehari-hari bertani padi ini mengaku senang, sejumlah program yang digalakkan prajurit yang menyambangi desanya bakal membawa dampak yang baik bagi masyarakat. 

"Program yang paling kami nantikan adalah perbaikan jalan utama ini, karena sudah puluhan tahun belum tersentuh dan kondisinya rusak parah,” cerita Khair.

Ia pun membeberkan, jalan sepanjang 5 kilometer yang membentang di desanya sangat vital perannya. Selain akses utama warga menuju kecamatan atau kabupaten, akses ini juga menjadi penopang ekonomi masyarakat. Seperti menuju lahan persawahan dan mengangkut hasil panen.

Selain itu, jalan selebar 3 meter ini juga menjadi akses alternatif masyarakat Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas menuju Banjarmasin melalui Kecamatan Mekarsari. 

"Tapi yang paling melegakan bagi saya, dengan diperbaikinya jalan ini anak-anak tidak lagi berkubang lumpur saat menuju sekolah,” ucap Khair.

Karena di beberapa tahun terakhir, lanjutnya, yang dialami anak-anak sangat memprihatinkan. Belum sampai di sekolah sudah terlihat kotor. Sepatu, kaus kaki dan celana kadang belepotan tanah dan lumpur saat berusaha melintasi jalan yang rusak.

"Bahkan sering, hanya karena berusaha menghindari jalan yang tergenang air, anak sekolah yang menaiki sepeda terjatuh dan urung pergi ke sekolah karena terlanjur kotor,” beber ayah tiga anak ini.

Kondisi tersebut gambaran yang terjadi pada musim hujan. Kubangan air menghiasi di puluhan titik badan jalan, belum lagi sebagian sisi jalan melebar akibat pengendara yang berusaha memilih jalur yang lebih aman. 

Saat diterpa cuaca terik nan panas, tidak jarang di sepanjang jalan ini dilanda gumpalan debu yang menggangu kenyamanan pengendara yang melintas.

Jalan di Desa Karang Mekar sendiri merupakan akses satu-satunya, jika melewati alternatif lain maka memakan waktu dan jarak tempuh yang lama. Sehingga tak ada pilihan lain.
Meski hanya berupa pengerasan, perbaikan akses transportasi di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas ini turut disyukuri Mayah, warga setempat. 

Ibu rumah tangga yang jarang ke luar kawasan desanya ini pun menilai perbaikan jalan bukan hanya memperbaiki secara fisik. Namun membuka harapan baru bagi warganya dalam meningkatkan kesejahteraan. 

"Insya Allah, dengan jalan yang layak dilalui maka kawasan ini bakal ramai dilewati orang, pasti usaha warung, jasa angkut maupun lainnya akan berkembang,” ujar Mayah.

Selama ini, tambahnya, orang terbilang malas lewat Desa Karang Mekar, kecuali warga yang memang bermukim di desa tersebut. Alasan utamanya adalah akses yang memang sulit dan bisa dikatakan tidak layak.

Program TMMD ke-113 yang berlangsung selama 25 hari juga tidak hanya menyasar pembangunan dan  pemeliharaan berbentuk fisik, sejumlah program nonfisik pun turut digalakkan selama pelaksanan berlangsung.

Seperti sosialisasi tentang kesehatan, pencegahan stunting, bahaya dan cara menangani karhutla, pencegahan penyalahgunaan Narkoba, hingga kegiatan vaksinasi Covid-19. 

"Program nonfisik berupa sosialisasi ini juga sangat kami harapkan, karena jarang-jarang sekali ada. Padahal kan masyarakat desa juga perlu diedukasi,” imbuh Ambrul, warga Desa Karang Mekar. 

Ia pun menyebutkan, melalui program nonfisik seperti pencegahan stunting, tentunya sangat membantu bagi kaum muda yang bakal dan tengah merencanakan memiliki keturunan. Agar ibu dan kandungannya sehat, lancar melahirkan, hingga tumbuh kembang sang bayi.

Menyambut baik adanya program TMMD

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Karang Mekar, Syamsul Muhidin mengucapkan terima kasih kepada TNI yang mewujudkan impian warga desa.

"Untuk menggunakan dana desa membangun jalan dari desa Karang Mekar ke jalan kecamatan kami tidak mungkin sanggup, dengan adanya TMMD dapat mewujudkan impian kami dan impian seluruh masyarakat,” ucapnya.

Pak Ahmadi, warga Desa Karang Mekar, dia sangat senang adanya Satgas TMMD ini. Karena selain kegiatan perkerasan jalan di desa Karang Mekar, juga mendapat bantuan berupa pembuatan WC.

"Saya memang belum mampu untuk membuat WC dan kamar mandi yang ideal menurut standart kesehatan. Selama ini juga setiap kali mau BAB dan mandi  termasuk keluarga masih di sungai dengan WC seadanya dan belum dikatakan layak,’’ucapnya.

"Tentu hal ini sangat tidak nyaman karena tidak bisa bebas sewaktu-waktu. Termasuk juga kasihan kepada anak-anak saya, bila waktu pagi harus mandi di sungai dan tidak jarang juga harus mengantri di kamar mandi milik tetangga hingga sering anak telat untuk berangkat ke sekolah,’’ tegasnya.

Tak lupa pak Ahmadi juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian bapak TNI terutama untuk Satgas TMMD ke-113 Kodim 1005/Batola, atas program TMMD semoga kedepan desa Karang Mekar semakin maju dan dengan jalan yang lebih baik akan dapat mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat karena akan lebih mudah untuk mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan

Sementara itu, terkait program TMMD yang melibatkan seluruh unsur terkait baik dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Polri, Pemkab Batola, serta sejumlah instansi dan masyarakat setempat ini, Kapenrem 101/Antasari, Mayor Inf Maserani, S.Ag. mengatakan ini merupakan upaya dari TNI dalam mewujudkan kemanunggalan di tengah masyarakat. Semua yang direncanakan dan dieksekusi telah melalui pengkajian dan peninjauan di lapangan, hingga program yang dijalankan benar-benar dirasakan masyarakat kemanfaatannya.

“Ini semua adalah kerja keras kita bersama demi mensejahterakan masyarakat, karena ini merupakan salah satu Bhakti TNI Kepada Rakyat, dengan kegiatan ini, kita juga lestarikan semangat untuk gotong royong,”  tegasnya.

Mayor Inf Maserani, S.Ag. juga menyampaikan, Selain pengerjaan perkerasan jalan, rehab Masjid dan Poskamling, terdapat juga sasaran tambahan berupa pembuatan jamban/WC, tujuan pembangunan jamban/WC tersebut dikarenakan masih banyaknya masyarakat Desa Karang Mekar yang belum memiliki jamban yang sehat. Dengan pembangunan ini, masyarakat diharapkan mau merubah pola hidup sehat, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki fasilitas WC tersebut,’’ ujarnya.

Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Rudi Puruwito, S.E. menyampaikan TMMD merupakan suatu program TNI yang kehadirannya selalu ditunggu dan menjadi dambaan masyarakat karena program TMMD sangat membantu pemerintah dalam rangka memangkaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Korem 101/Ant pada pelaksanaan TMMD yang ke 113 melaksanakan sasaran fisik. Antara lain pembukaan akses jalan yang selama ini terisolir, pembuatan jalan, pengerasan jalan, perehaban masjid, perehaban RTLH, pembuatan sarana olahraga berupa lapangan voli, pengeboran air bersih yang mana pada saat ini hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat”

"Selain sasaran fisik TMMD juga melaksanakan sasaran non fisik yang tidak kalah pentingnya karena sasaran non fisik ini bisa membentuk masyarakat Indonesia yang Pancasilais masyarakat selalu menunggu datangnya TMMD yang akan datang,” pungkasnya. (qi/mah/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes