BREAKING NEWS

Sabtu, 11 Juni 2022

Wagub Kalsel Bahas Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Batola


BATOLA- Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Wagub Kalsel), H Muhidin, melakukan Rapat Sinergi Pemprov Kalsel dan Pemkab Batola dalam Rangka  Percepatan Penurunan Stunting tahun 2022 di Aula Mufakat Setdakab Batola, Jumat (10/6). 

Rapat dihadiri Wakil Bupati Batola, Rahmadian Noor, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dr Diauddin dan Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan serta Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Batola.

Wabup Batola dalam sambutannya mengatakan, komitmen pihaknya dalam rangka penurunan stunting diwujudkan melalui program prioritas seperti memberikan makanan tambahan ibu hamil dan anak balita atau disebut Program Permata Bunda  yang disinergikan dengan seluruh pemerintah desa.

"Anggaran dana desa juga kita mintakan untuk memberikan atau mengalokasikan dana untuk makanan tambahan ini kepada ibu hamil dan balita," ujarnya.

Program ini, kata Wabup, bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat bagi ibu hamil dan anak balita yang dilaksanakan secara berkelanjutan dalam rangka percepatan penurunan stunting sesuai dengan target nasional turun hingga 14 persen tahun 2024.

Selain itu, dilakukan program-program bidang kesehatan yang merupakan kegiatan rutin pelayanan dasar di bidang kesehatan masyarakat seperti pemberian tablet  tambah darah, imunisasi, pemberian ASI Eksklusif, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pemkab Batola juga melaksanakan intervensi gigi spesifik melalui program ketahanan pangan, pembangunan tempat tinggal yang layak, akses sanitasi, air bersih, serta bantuan sosial dan jaminan kesehatan.

Untuk jangka panjang dilakukan pemulihan ekonomi melalui Program Padat Karya yang dikolaborasikan melalui program Kampung Terintegrasi.
Rahmadian Noor juga menyebutkan, angka stunting di Kabupaten Batola berangsur-angsur turun. Di  2020 tercatat angka 16,81%, kemudian di 2001 menjadi 14,26% dan 2022 ini sudah menjadi 12,56%.

Wagub Muhidin pun mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Pemkab Batola melalui berbagai program penurunan stunting di Batola dan capaian yang sudah diraih.

Muhidin menyarankan, terkait pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil, perlu juga bantuan minuman atau susu tambahan bagi balita 6 bulan ke atas agar pertumbuhan anak dari keluarga kurang mampu ini bisa lebih baik.

"Kalau datanya ada, kita akan coba melakukan pendekatan dengan perusahaan agar memberikan bantuan susu tambahan melalui dana CSR mereka," ujarnya.

Muhidin berpendapat, upaya penurunan kasus stunting harus dilakukan menyeluruh dan bersama-sama antara pemerintah dan swasta serta pihak lainnya.

Pada kesempatan itu, Muhidin memberikan kesempatan kepada peserta rapat menyampaikan saran dan masukan terkait upaya penurunan stunting di Batola. (prkpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes