BREAKING NEWS

Kamis, 10 November 2022

Pasar UMKM Diharapkan Dibuat Di Kabupaten Kota Bantu Pelaku UKM


BANJARMASIN- Perkembangan UMKM di Kalsel cukup pesat. Namun untuk kegiatan mereka mengenalkan produknya ke daerah lain, masih terbatas dalam kegiatan event pameran yang bertaraf Nasional.

Sehubungan hal tersebut, Kadisdag Kalsel, Drs H Birhasani MSi menyarankan, agar saat Hari Jadi Kabupaten atau Kota maupun Provinsi Kalsel, dapat digelar kegiatan berskala Nasional.  

Dikatakannya, sebenarnya yang diharapkan adalah Kabupaten/Kota mungkin di hari jadi Kabupaten/Kota bagus dilaksanakan seperti ini. Karena itu tahunan saja. Jadi laksanakanlah dalam bentuk yang cukup besar. 

"Jangan hanya pelaksanaan pamerannya itu dalam bentuk kecil. Pameran UKM yang skopnya hanya tingkat daerah. Itu potensi pendapatannya akan kecil. Kalau kita melaksanakannya skop Nasional, maka tentunya daerah-daerah luar Kalsel akan hadir. Lebih bagus kalau event-event Nasional bisa ditangkap oleh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota ditempatkan di Kalsel, maka itu justru akan mengundang tamu-tamu dari luar daerah Kalsel," ungkap Birhasani, Rabu (9/11).

Merasakan kondisi perkembangan UMKM, Pelaku UMKM yang juga Ketua Hipmikindo Kalsel, Sutjipto menegaskan, agar di tahun 2023 Kalsel ada pasar UMKM. Selain kegiatan rutin tahunan saat Hari Jadi yang didukung Pemerintah Kota dan Kabupaten setempat. 

"Kalsel baiknya tahun 2023 ada Pasar UMKM. Pasar saja. Jadi tidak usah bicara menunggu Hari Jadi. Kalau itu jalankan lagi. Tapi seluruh Kota/Kabupaten itu dibuatkan Pasar UMKM Sehingga penghasilannya itu bisa tiap hari. Dia ada sentra UMKM di 13 Kota/Kabupaten yang tentunya dibawah binaan Dinas Koperasi dan UKM setempat dan di-support oleh Walikota/Bupati masing-masing," ungkap Sutjipto memberikan saran.

Menurut Sutjipto, kalau ini dapat dilakukan dan berjalan dengan baik, maka Kalsel, akan menjadi Role Model bagi daerah lainnya.

"Seperti diketahui, bahwa Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen Perekonomian Nasional. Atas dasar itulah, sebagaimana amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), bahwa peran UMKM akan diperkuat dalam upayanya menjaga stabilitas ekonomi Nasional. Salah satu fokus utama penguatan UMKM tersebut adalah dengan tranformasi digital UMKM.

Presiden Jokowi menargetkan, sebanyak 20 juta pelaku UMKM dapat onboarding atau masuk ke toko daring pada 2022, sejalan dengan meningkat pesatnya pasar ekonomi digital. (jun/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes