BANJARMASIN- Dina Safitri, Mahasiswi Semester 7 Fakultas Hukum Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin. Karena dirinya sebagai salah satu penerima Bea Siswa Bank Kalsel dan bahkan dia dipilih sebagai salah satu Mahasiswa yang menerima secara simbolis Bea Siswa tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Rektor Uniska, Rabu (18/1), membuat hatinya sangat senang. Dia juga berterimakasih kepada Bank Kalsel yang sudah memilih dirinya yang termasuk bagian Mahasiswa penerima bea siswa Uniska, walaupun (saat wawancara) belum tahu berapa nominal yang didapat.
"Untuk nominalnya saya tidak tahu berapa. Ini tahap kedua. Kalau tahap pertama kemaren ada teman saya kira-kira 3 jutaan. Cukup untuk satu semester, memang dirinya baru pertamakali mendapatkan Bea Siswa tersebut," ucap Dina.
Dia menambahkan saat dirinya melihat informasi di Fakultas Hukum Uniska, maka dirinya turut mengisi formulir serta melengkapi persyaratannya, katanya.
Selain itu, Dirut Bank Kalsel, Hana Wijaya terkait kegiatan ini menegaskan, bahwa dirinya sangat konsen dengan pendidikan.
Dia juga menjelaskan, Bank Kalsel memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dibawah BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) yang sudah ada Memorandum Of Understanding (MOU/ Nota Kesepahaman).
Jelas Hana Wijaya, 70 persen balik lagi ke Bank Kalsel dan 30 persen dipakai oleh BAZNAS.
"Jadi, dari 100 rupiah kami dapatkan dari Karyawan, Manajemen, itu 70 rupiahnya dikelola kami sendiri. Jadi 30 rupiah dikelola oleh BAZNAS. Itu perjanjian yang kami lakukan," ungkap Hana Wijaya.
Selain itu mengusahakan supaya jenis perusahaan syariah yang bayar zakat perusahaan dan bisa dipakai untuk kepentingan kegiatan-kegiatan seperti yang dilaksanakan tersebut.
"Karena pendidikan itu sangat berpengaruh dengan tingkat pendapatan masyarakat. Apalagi Perguruan Tinggi. Kalau Bank Kalsel bisa ikut partisipasi, menghasilkan Sarjana-sarjana itu kan lumayan," tambah Hana Wijaya.
Apalagi Bank Kalsel bisa dari Bea Siswa ini, sudah bisa masuk Bank Kalsel, lebih hebat lagi. Lebih nyata lagi untuk para penerima Bea Siswa ini.
"Kita punya program yang namanya Bakat. Memang itu bukan untuk Sarjana. Tetapi bagi mereka yang putus SMA, Malamnya bisa kuliah di sini. Siang bisa jadi Customer Service sama Teller," jelas Hana Wijaya.
Sekarang konsep Bank Kalsel magang dua tahun, tapi boleh jadi Teller dan Customer Service, dan digaji.
Sementara itu, Rektor Uniska MAAB Banjarmasin, Prof. Abd Malik, SPt., M.Si., Ph.D mengatakan, tahun ini Uniska mendapat kuota dari Bank Kalsel yang jumlahnya kurang lebih sekitar 800. Dibuka secara open di seluruh Fakultas, dengan persyaratan-persyaratan.
"Karena jumlah Mahasiswa kami banyak. Total Mahasiswa kami hampir 20 ribu. Setiap ada Bea Siswa, itu pasti ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, terutama dari Tim Pemberi Bea Siswa," pungkas Abdul Malik. (jun/ali/jp).
