Kesuksesan tim asal Tapin ini diraih melalui perjuangan berat. Awalnya tim yang diawaki M Rafi’i, Gusti M Faisal, dan M Riduan ini bersama 14 tim asal daerahnya turut meramaikan pertandingan yang melibatkan 585 peserta dari 195 tim yang ada di 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
Di hari pertama pertandingan, Sabtu (28/1), tim yang dipunggawai 3 pelajar SLTA ini berhasil melaju ke babak kedua (semi final) bersama 86 tim lainnya. Hebatnya, di pertandingan babak kedua, Minggu (29/1), Tim F2R lagi-lagi berhasil lolos. Mereka pun dipertemukan di babak final bersama 34 tim kabupaten/kota lainnya yang juga lolos untuk bersaing memperebutkan juara 1 hingga 6.
Rupanya Tim F2R ini memang tergolong tim tangguh. Terbukti dari pertemuan babak final mereka berhasil meraih nilai tertinggi 28 poin. Sayangnya langkah terjal masih menghantui tim ini dengan kesamaan nilai yang diraih Tim Gasura dari Hulu Sungai Selatan (HSS) yang juga meraih poin 28.
Di lain pihak Tim PP Binuang (Tapin) yang juga masuk enam besar memiliki kesamaan nilai dengan Tim Tarim dari HSS dengan raihan 27 poin.
Panitia pun terpaksa menggelar pertandingan play off antara Tim F2R dan Tim Gasura untuk memperebutkan juara I dan II yang dimenangkan Tim F2R serta Tim PP Binuang dan Tim Tarim memperebutkan juara III dan IV yang dimenangkan Tim Binuang. Sedangkan juara V diraih Tim Kalating dari HSS dan juara VI ditempati Tim Pemali dari Kotabaru.
Atas prestasi yang ditorehkan maka para pemenang masing-masing berhak mendapatkan hadiah bervariasi mulai Rp6,5 juta, Rp5,5 juta, Rp4,5 juta, Rp4 juta, Rp3 juta, dan Rp2 juta yang diserahkan Sekdakab Batola, H Zulkipli Yadi Noor beserta para anggota forkopimda/mewakili, Kadisporbudpar Sabirin, Ketua KORMI Akhmad Wahyuni, dan para camat.
Mewakili Pj Bupati Batola Mujiyat, Sekdakab Batola, Zulkipli Yadi Noor menyatakan, terselenggaranya lomba balogo ini diharapkan menjadi upaya bersama dalam rangka
melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dan kearifan lokal, sehingga ke depan dapat diikutkan dalam perlombaan berskala nasional.
Di hadapan seluruh peserta yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Kalsel, Zulkipli juga menyatakan, ke depan akan mencoba memperluas cakupan lomba menjadi Regional Kalimantan. Sedangkan untuk tingkat Kalsel akan diupayakan piala bergilir yang perlombaannya akan dilaksanakan setiap tahun.
Pernyataan yang dilontarkan pria yang pernah menjabat Kepala Bappelitbang Batola ini pun mendapat tepukan riuh seluruh peserta.
Selain balogo, pria yang akrap disapa pak Zul ini, mewakili Pj Bupati berharap, kepada Disporbudpar dan KORMI Batola untuk dapat melaksanakan gelaran berbagai jenis olahraga tradisional secara berkelanjutan. (prkmd/lm/jp).
