BREAKING NEWS

Minggu, 19 Maret 2023

Pj. Bupati Barsel Hadiri Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

BUNTOK- Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana menghadiri roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di kabupaten/kota se-Kalteng bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Selatan, Kamis (16/3).

Lisda Arriyana dalam paparannya menjelaskan, tingkat prevalensi stunting dari 14 kabupaten/kota se Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Selatan menduduki urutan ke-2 dari Kabupaten Murung Raya.

"Pada tahun 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Barito Selatan meningkat sekitar 4,56% dari 6% di tahun 2021, yang dulu prevalensinya 31,4% meningkat menjadi 35,60%," terangnya.

Ia juga menyampaikan, ada beberapa langkah yang telah dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Barito Selatan.

“Salah satu isu yang menjadi permasalahan tingkat stunting tinggi yaitu perkawinan di bawah umur. Upaya-upaya yang kita lakukan adalah pemberian edukasi, kemudian melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

"Selanjutnya, kita me-mapping data anak-anak balita yang ada di masing-masing posyandu. Kita sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Barito Selatan dan pembuatan aplikasi e-Posyandu, melakukan pembinaan masing-masing posyandu yang jumlah seluruhnya 173 posyandu dengan melibatkan semua perangkat daerah sebagai bapak asuh,” imbuhnya.

Terkait angka kemiskinan ekstrem, kata Lisda, Kabupaten Barito Selatan berada dalam angka 0,39%, hal tersebut mengalami kenaikan sekitar 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Lisda mengatakan hal itu dikarenakan kondisi ekonomi yang masih belum stabil pasca pandemi COVID-19 dan kenaikan harga BBM.

"Pemecahan masalah dari isu permasalahan kemiskinan ekstrem yang ada di Barito Selatan, kami telah mengintervensi melalui pemberian-pemberian bansos, melaksanakan bantuan langsung tunai melalui dana desa di 86 desa yang ada di Kabupaten Barito Selatan, bantuan pangan non tunai, dan program keluarga harapan," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy yang hadir secara virtual menyampaikan paparannya terkait tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting di Provinsi Kalteng tahun 2022. 

"Dengan adanya sinergi dan kerja sama yang baik hingga ke tingkat lurah dan desa, maka angka kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting bisa ditekan. Mari kita bersama-sama saling bahu membahu untuk menghapus kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka stunting untuk Indonesia maju dan sejahtera," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur forkopimda dan sejumlah kepala perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Selatan. (dskmnf/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes