BANJARBARU- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 bersama Pemerintah Kabupaten/Kota, organisasi dan instansi terkait lain di aula KH Ideham Khalid Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Kamis (13/4).
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin mengimbau peserta musrenbang, untuk dapat bersinergi dalam menyusun program kegiatannya, guna saling mendukung apa yang menjadi prioritas pembangunan di Kalsel.
Dalam menyusun perencanaan pembangunan lanjutnya, ditekankan agar disusun secara terpadu, terintegrasi dan selaras, antara pembangunan nasional dan pembangunan di daerah.
Dalam menyusun RKPD agar ditetapkan skala prioritas, karena tidak semua SKPD mendapatkan anggaran yang sama besar.
"Kita harus mengoptimalkan kebijakan money follow program,” pesannya.
Paman Birin berharap permasalahan dan isu-isu pembangunan yang diserap secara langsung dari rakyat, baik dari kunjungan turun ke desa-desa, maupun hasil reses DPRD, mesti dikolaborasikan dalam program dan kegiatan di masing-masing sektor pembangunan.
Pada intinya, Paman Birin menekankan, kepada semua pihak, khususnya jajaran SKPD,
di lingkungan Pemprov Kalsel dan kabupaten/ kota, agar program pembangunan disusun dengan memperhatikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan yang ingin diwujudkan.
"Hadirkan lah program dan kegiatan pembangunan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” pesannya lagi.
Disebutkannya, dalam empat tahun terakhir ini, Kalsel berhasil mencapai sasaran pembangunan yang cukup menggembirakan. Di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, provinsi ini masih mampu bertahan, dengan pertumbuhan ekonomi semakin membaik dari tahun ke tahun. pada tahun 2021 tumbuh 3,48 persen. Sedangkan, pada tahun 2022 tumbuh sebesar 5,1 persen.
Sementara itu, hingga tahun 2022, angka pengangguran di Kalsel hanya 4,7 persen dan angka kemiskinan 4,61 persen. Angka pengangguran dan kemiskinan ini jauh berada di bawah rata-rata nasional. Bahkan Kalsel termasuk provinsi dengan jumlah penduduk miskin terkecil di Indonesia.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), telah mencapai angka 71,84. indeks kualitas lingkungan hidup sudah berada di angka 71,9 yang mendekati nilai rata-rata nasional.
Di sisi lain, kesenjangan pembagian pendapatan atau gini rasio, juga terus menurun. di tahun 2021, gini rasio di Kalsel berada di angka 0,325. Sedangkan tahun 2022 angkanya 0,309.
Hal ini menggambarkan ketimpangan gini rasio Kalsel, termasuk dalam kategori ketimpangan yang rendah dan lebih baik dari nasional.
Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK menyampaikan apresiasi terhadap penyelanggaraan Musrenbang tahun 2024 dalam rangka menyusun rencana kerja pemerintah daerah, dan diharapkan rencana pembangunan kedepan lebih baik.
Ia yakin, melalui musrenbang 2024 ini, akan tercetus banyak ide-ide dan masukan berbagai pihak sebagai rekomendasi bagi pemerintah dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi di banua tercinta ini.
DPRD Kalsel ujarnya, juga menyampaikan pokok-pokok pikiran kepada Pemprov Kalsel dalam rapat paripurna awal April tadi, yang diharapkan menjadi bahan utama dalam penyusunan rencana pembangunan tahun berikutnya.
"Pokok-pokok pikiran ini merupakan hasil olahan dari berbagai aspirasi yang dihimpun di masyarakat,” ujar Supian HK.
Musrenbang 2024 juga diisi dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Kepala Bappeda Kalsel, Dr. Ir. Ariadi Noor, M.Si, penyerahan penghargaan kepada Pemkab/Pemko, dan penandatanganan kerjasama Pemprov Kalsel bersama Universitas Lambung Mangkurat untuk wadah penyelanggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bidang pemerintahan dan pembangunan dalam arti luas. (adv/adpm/jp).