BREAKING NEWS

Jumat, 28 Juli 2023

Diskominfo Barito Kuala Berikan Edukasi Internet Sehat dan Stunting di SMAN 1 Tabunganen

MARABAHAN- Sejalan dengan kecepatan transaksi informasi dan telekomunikasi melalui jaringan internet, data APJII di tahun 2023 mencatat para pengguna internet di Indonesia berjumlah 215,63 juta. Besarnya pemanfaatan internet pun terjadi di mana saja, bahkan sampai di desa. 

Atas hal itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik adakan kegiatan sosialisasi Internet sehat dan aman ke sekolah-sekolah, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman menggunakan internet yang sehat dan aman di SMAN 1 Tabunganen, Kamis (27/7).

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Wakil Kepala SMAN 1 Tabunganen, Eko Sudiyanto. 

Eko menghimbau kepada siswa dan siswi agar menyimak dengan baik dan siswa-siswi dapat lebih pandai lagi dalam memanfaaatkan internet khususnya sebagai seorang pelajar.

Sementara itu, Wieke Nur’aeni selaku narasumber menjelaskan tentang manfaat internet serta risiko dan bahaya modus kejahatan digital yang menyertainya. 

Menurutnya, internet memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berbagi informasi, berkomunikasi, dan kemudahan sebagai pelajar dalam mencari referensi khususnya untuk keperluan pendidikan. 

"Kalian yang berstatus masih pelajar manfaatkanlah akses internet untuk mendukung prestasi bahkan untuk meraih cita-cita," ujar Wieke.

Ia menambahkan, internet juga memiliki sisi efek negatif. Diantaranya adalah hadirnya beragam penipuan, pencurian indentitas, cyberbullying, bahkan perjudian berkedok game online dan pornografi.

Untuk menghindari sisi negatif tersebut, anak-anak pun harus diberikan bekal pengetahuan ketika akses internet agar bisa membentengi diri dan menjaga privasi diri. 

"Di luar sana berbagai kedok penipuan dan kejahatan mengintai kita semua. Oleh karena itu, tidak semua informasi yang beredar di internet juga adalah benar. Lakukan pengecekan ulang dan kenali sumber informasi tersebut agar terhindar dari Hoax lakukanlah saring sebelum sharing," imbuh Wieke. 

Dalam kesempatan itu, Edukasi Stunting turut menjadi bagian dari tugas penyebaran informasi publik oleh Diskominfo Batola. 

Bersamaan dengan sosialisasi internet sehat edukasi stunting turut disampaikan kepada pelajar di SMAN 1 Tabunganen. Para remaja Sekolah Menengah merupakan target sasaran edukasi stunting karena usia muda adalah bagian dari persiapan untuk melahirkan generasi sehat tanpa stunting.

Stunting adalah gagal tumbuh pada anak dan menjadikan anak yang gagal tumbuh itu menjadi kurang cerdas. 

Dalam kesempatan itu, Wieke juga menyampaikan materi _stunting is a cyclical process_ yaitu stunting adalah sebuah siklus yang berproses. “anak stunting, akan menjadi anak yang kurang cerdas sehingga diprediksi akan berpendidikan rendah.

"Jika berpendidikan rendah, maka anak yang stunting ketika dewasa akan mendapatkan upah yang rendah. Upah yang rendah akan membuat seseorang tidak mampu memenuhi diri dan keluarganya dengan makanan yang bernutrisi cukup. Ketika tidak mampu membeli makanan tersebut, wanita yang hamil akan kekurangan nutrisi serta balitanya," paparnya.

Ia juga menjelaskan, efek jangka panjang dari stunting yang tidak di inginkan.

"Melalui edukasi yang diberikan kepada siswa ini, diharapkan mampu memahami bahwa untuk melahirkan generasi yang sehat harus dimulai dari diri sendiri dan kesiapannya," harapnya.

Ditambahkan Wieke, prioritas anak lulus SMA terdiri dari tiga K. Yaitu Kerja, Kuliah atau Kawin.

"Oleh karenanya, sosialisasi yang dilaksanakan oleh Diskominfo kepada anak SMA merupakan upaya untuk mencegah lahirnya generasi stunting dengan memberi edukasi cegah stunting sejak pasangan usia subur dan mencegah stunting pada masa kehamilan," tandasnya. (adv/dskmnf/ali/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes