KUALA PEMBUANG- Islamic Centre merupakan ikon suatu daerah yang mayoritas penduduknya beragama muslim, seperti halnya yang dapat ditemui di beberapa daerah seperti di Kota Sampit, Kotawaringin Timur, tetapi tidak dengan Islamic Centre di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan.
Dalam tiga rezim kekuasaan di Kabupaten Seruyan, tidak satu pun yang mampu melanjutkan pembangunan Islamic Centre yang dimulai pada masa kepemimpinan (alm) Darwan Ali hingga berakhirnya masa kepemimpinan Yulhaidir dan Iswanti Darwan Ali.
Kepada awak media, Wakil Bupati (Wabup) Seruyan, Iswanti Darwan Ali mengatakan, memang selama masa jabatan dirinya dan Bupati Seruyan, Yulhaidir, Islamic Centre tidak bisa dilanjutkan, sehingga dirinya menyebut permasalahan tersebut sebagai visi dan misi yang tidak terlaksana.
"Kami mengakui, bahwa salah satu visi dan misi kami yang tidak terlaksana adalah melanjutkan kembali pembangunan Islamic Centre,” katanya, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui bersama, apabila rencana pembangunan Islamic Centre tersebut terwujud, maka Kuala Pembuang akan memiliki ikon setelah Jembatan Ir. Soekarno yang tentunya akan menjadi alternatif Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan kegiatan aktifitas warga masyarakat setempat sewaktu menggunakan waktu luangnya untuk bersantai bersama keluarga.
Meski sudah berdiri tiang, gedung dan balok-balok penyangga atap, namun sebagian bangunannya sudah banyak yang menimbulkan kerusakan dan keretakan.
Sampai saat ini bangunan megah Islamic Centre itu belum tersentuh pembangunan lanjutan dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Pantauan awak media ini dilapangan, Sabtu (23/9), terlihat bagian fisik pada bangunan gedung Islamic Center tersebut sudah banyak yang mengalami kerusakan. Yakni pada bagian lantai dan dindingnya sudah terlihat sedikit pecah-pecah. Dan yang lebih menyedihkan lagi, bangunan itu saat ini menjadi tempat bersarang puluhan ekor tikus dan rumput liar, dan sudah banyak disisi-sisi gedung itu ditumbuhi rumput liar, sepertinya bangunan itu bangunan yang tak bertuan.
Menurut keterangan orang sekitar, gedung itu juga sering dijadikan untuk tempat berkumpul anak-anak muda untuk melakukan mabuk-mabukan. Hal itu terliat botol-botol minuman keras dan bungkus kulit obat terlarang berserakan. (gan/jp).