TAMIANG LAYANG- Satu tahun kepemimpinannya, Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, terus berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan sektor-sektor strategis seperti pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, koperasi, serta UMKM.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, fokus utama pemerintah daerah adalah memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Data terbaru menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Barito Timur pada tahun 2023 mencapai Rp10,905 triliun, menurun dari Rp10,948 triliun pada tahun sebelumnya.
Penurunan ini berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang turun dari 6,06% pada 2022 menjadi 3,47% di 2023, menjadikan Barito Timur berada di peringkat 11 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, menyatakan, bahwa penurunan ini terutama dipengaruhi oleh sektor pertambangan dan penggalian, yang merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian daerah.
"Pada tahun 2022, sektor tambang menyumbang 46,63% dari PDRB Barito Timur, namun pada 2023 kontribusinya menurun menjadi 42,03%. Sebagian besar hasil dari sektor ini tidak dinikmati masyarakat lokal, karena banyaknya aliran modal keluar daerah," ungkap Indra Gunawan.
Di tengah tantangan tersebut, pemerintah daerah berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menunjukkan peningkatan kontribusi terhadap PDRB, dari 14,44% pada 2022 menjadi 15,49% pada 2023.
"Kami terus mengupayakan peningkatan daya saing daerah dengan fokus pada sektor-sektor yang lebih memberdayakan masyarakat lokal," ujar Indra Gunawan.
Terkait Pemerataan Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan
Indra Gunawan menyoroti masalah ketimpangan pendapatan yang semakin meningkat. Gini Rasio Kabupaten Barito Timur naik dari 0,294 pada 2022 menjadi 0,331 pada 2023. Angka kemiskinan juga naik menjadi 6,66%, menjadikan Barito Timur kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua di Kalimantan Tengah.
Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp74,64 miliar untuk 15 program dan 97 sub-kegiatan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pembaruan data kemiskinan secara berkala, memastikan bantuan sosial tepat sasaran, dan meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan yang melibatkan pihak swasta dan pemerintah.
"Saat ini, kami juga memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat desa serta memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan untuk memutus rantai kemiskinan," jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, pemerintah Kabupaten Barito Timur optimis dapat menurunkan angka kemiskinan di bawah 6% pada akhir tahun 2024.
Upaya Berkelanjutan
Melalui berbagai program sinergi yang melibatkan APBN, APBD, dan Dana Desa, serta kerjasama dengan sektor swasta, Pj Bupati Indra Gunawan berharap perekonomian Barito Timur dapat terus bangkit.
"Kami fokus pada pemerataan kesejahteraan dengan meningkatkan kontribusi sektor-sektor kerakyatan dan menjaga stabilitas harga bahan pokok melalui pasar murah dan program subsidi harga," tambah Indra.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Indra Gunawan menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk menciptakan Barito Timur yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing di tingkat provinsi maupun nasional. (zi/iwn/jp).