MARABAHAN- Dalam rangka meningkatkan kapasitas serta memperkuat kelembagaan dalam mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Kabupaten Banjar melaksanakan kunjungan studi tiru ke Desa Pulau Suwangi, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (22/4/2025).
Desa Pulau Suwangi sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, dengan berbagai program dan kebijakan yang berhasil menciptakan lingkungan desa yang inklusif, aman, dan berpihak pada kepentingan perempuan serta anak-anak.
Kunjungan yang dipimpin Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Peduli Anak Dinsos P3APPKB Kabupaten Banjar, Mirelu Ripner, bersama Camat Martapura Timur, Guslan, dan Kepala Desa Pekauman itu disambut langsung oleh Kepala Desa Pulau Sewangi, Syarifah Saufiah S.Pd, Ketua BPD, TP-PKK Kecamatan Alalak, dan Forum Anak Desa Manis Madu Desa Pulau Sewangi.
Kunjungan ini untuk mempelajari praktik-praktik terbaik, strategi implementasi, serta kebijakan yang telah diterapkan di Desa Pulau Suwangi. Dengan harapan, pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dari kunjungan ini dapat menjadi inspirasi serta referensi dalam mengembangkan model serupa di desa-desa lain di wilayah Kabupaten Banjar.
Kepala Dinsos P3APPKB Kabupaten Banjar melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Peduli Anak, Mirelu Ripner mengungkapkan, bahwa studi tiru ke Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Batola ini dalam rangka mempelajari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Desa.
"Kami ingin belajar terkait Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, karena kami dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Selatan, tiga kabupaten/kota yang belum mempunyai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak termasuk di Kabupaten Banjar," ujar Mirelu.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Banjar sudah menetapkan pilot project untuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Desa Pekauman, Kecamatan Martapura Timur.
"Dengan belajar ke Desa Pulau Sewangi ini agar nantinya dapat diterapkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak serta bisa kita launching nanti. Dan akan kita sampaikan ke Bupati bahwa sedang berproses untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak," terangnya.
Ditempat yang sama, Camat Martapura Timur, Guslan menyampaikan, bahwa pihaknya sudah mengetahui bahwasanya Desa Pulau Sewangi ini sudah di akui berjalan dengan baik dan banyak keberhasilan. Selain itu, juga dari beberapa daerah di wilayah Kalimantan Selatan yang sudah melakukan studi tiru di Desa Pulau Sewangi.
"Ini sangat memotivasi kami dari Kabupaten Banjar untuk dijadikan pilot project dalam rangka pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, karena memang dari 277 Desa yang ada di Kabupaten Banjar ada empat orang kepala desa perempuan dan salah satunya dari Desa Pekauman," ungkapnya.
Ia berharap, Kepala Desa Pulau Sewangi dapat memeberikan motivasi untuk desa di Kabupaten Banjar. Sehingga bisa menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
"Pengelolaan kita yang belum baik sehingga belum bisa untuk mendorong gar anak-anak kita ini terarah, semoga kegiatan pada hari ini menjadi implementasi untuk desa kami ke depan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Sewangi, Syarifah Saufiah.S.Pd memaparkan, bahwa untuk mencapai status ini, perlu memenuhi 10 indikator dan 5 arahan Presiden. Yang utama adalah menjadikan perempuan berdaya dan anak terlindungi.
"Artinya semua anak mendapatkan pengasuhan yang baik berbasis hak anak, tidak adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta korban tindak pidana perdagangan orang, tidak adanya pekerjaan anak di bawah umur yang berusia di bawah 18 tahun," paparnya.
Kemudian sambung Kades Pulau Sewangi, anak-anak sering dilibatkan dalam sebuah forum desa maupun pembangunan desa, tidak adanya kekerasan dalam rumah tangga, tidak adanya pekerjaan anak dibawah umur, semakin banyak perempuan yang begelut dalam kewirausahaan, dan semakin banyak pengetahuan tentang pentingnya dalam mendidik anak juga ada.
"Selanjutnya, kita juga ada Perdes-nya terkait DRPPA, dan terbentuknya Forum Anak Manis Madu, PATBM SK dan relawan SAPA SK dari kepala desa," demikian Kades Pulau Sewangi. (lim/jp).