KANDANGAN- Kabupaten Hulu Sungai Selatan kembali menegaskan komitmennya dalam pembangunan berbasis data dengan menetapkan Kelurahan Kandangan Utara sebagai Kelurahan Cinta Statistik atau Kelurahan Cantik tahun 2025.
Penetapan ini ditandai melalui kegiatan sosialisasi resmi yang digelar di Kecamatan Kandangan, Jum'at (9/5/2025), dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten HSS, H Muhammad Noor, mewakili Bupati HSS.
Pencanangan ini diperkuat dengan penandatanganan piagam kerja sama antara Pemkab HSS dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten HSS.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), serta berbagai pejabat daerah, camat, lurah, dan kepala desa.
Program Kelurahan Cantik merupakan inisiatif strategis BPS untuk memperkuat penyediaan data dari akar rumput (bottom-up) sekaligus meningkatkan literasi dan kapabilitas statistik masyarakat lokal.
Kepala BPS Provinsi Kalsel menyampaikan apresiasi atas konsistensi Kabupaten HSS dalam mendukung program ini, dengan menilai bahwa sejak keikutsertaan perdana melalui Desa Gambah Luar (2022) dan Kelurahan Taluk Haur (2024) HSS menunjukkan progres signifikan.
“Kita patut berbangga, HSS terus menunjukkan komitmen nyata dalam pengelolaan data yang akurat untuk mendukung pembangunan yang tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam sambutan tertulis Bupati HSS yang dibacakan oleh Sekda, dijelaskan bahwa Kelurahan Kandangan Utara akan menjadi lokus pelaksanaan program mulai 22 April hingga 26 September 2025.
"Program ini mendukung visi pembangunan HSS "Membangun Desa Menata Kota", demi mewujudkan daerah yang Sejahtera, Mandiri, Agamis, Mengayomi, dan Berteknologi (SEMANGAT)," ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan program ini, termasuk optimalisasi inovasi lokal seperti AMPUNKU (Antar Jemput Pasien Kandangan Utara). Dengan harapan dapat diperkuat melalui pembinaan berbasis data agar lebih tepat sasaran.
Tak kalah penting, ia juga menyoroti perlunya koordinasi antarlembaga dalam pembaruan data strategis, seperti data kependudukan, kemiskinan, dan pendidikan, guna menghindari ketimpangan informasi di lapangan.
"Kelurahan Cantik bukan hanya sebuah program, melainkan langkah strategis membangun masa depan desa dan kota yang lebih akurat, terukur, dan berbasis teknologi,” pungkasnya. (ari/jp).