BANDUNG- Dalam rangka penguatan materi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Pangan, Panitia Khusus (Pansus) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyambangi Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Pansus II DPRD Kalsel dipimpin langsung Ketuanya, H Jahrian, beserta mitra kerja dan rombongan diterima Plt. Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi DKPP Jabar, Nenny Fasyaini, beserta jajaran, di ruang rapat Gedung DKPP Jabar, Jalan Kawaluyaan Indah Raya No.6, Bandung, Jum'at (13/6/2025).
Disela kunjungan kerja Pansus II tersebut, H Jahrian, menyatakan dirinya sangat terkesan atas penerimaan dari DKPP Jabar. Terlebih, saat mendengarkan paparan program maupun peraturan terkait ketahanan pangan dirasa hampir mirip dengan isi materi ranperda yang sedang digodok oleh Pansus II.
"Penjabaran rincian yang disampaikan oleh Ibu Nenny tentang peraturan ketahanan pangan hampir mirip dengan Kalsel. Jadi nanti kita tinggal tambahan sedikit-sedikit saja lagi," tuturnya.
Sebagai imbal balik, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dapil 3 ini juga memberikan saran kepada DKPP Jabar agar menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah tangga dalam rangka penguatan ketahanan pangan keluarga.
“Pekarangan juga sangat penting dimanfaatkan untuk ketahanan pangan, seperti di Kalsel, kita juga merencanakan demikian," ujarnya.
Tak hanya itu, H Jahrian juga menghendaki regulasi terkait ketahanan pangan bisa memberikan perlindungan kepada produsen penghasil pertanian, tidak hanya menekankan pada perlindungan konsumen. Jadi, keduanya bisa sinergis.
"Jangan kita hanya menekankan pada perlindungan konsumen, tetapi juga pada perlindungan produsen," ujarnya.
Terakhir, ujar H Jahrian, untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan, ke depan akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel, agar memberikan tambahan pelajaran ekstra kulikuler bagi para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Misalnya, sebut Jahrian, seperti pelajaran bagaimana cara menanam padi maupun tanaman pangan lainnya. Sehingga diharapkan generasi mendatang memahami proses tanam padi hingga jadi beras.
"Minimal mereka diberikan 1 jam pelajaran ekstra kulikuler untuk cara menanam padi yang baik," jelas H Jahrian.
Plt. Kabid Ketersediaan dan Distribusi DKPP Jabar, Nenny Fasyaini, beserta jajarannya sangat mengapresiasi kunjungan kerja Pansus II DPRD Kalsel.
Ia berharap, melalui paparan program ketahanan pangan yang disampaikan bisa diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi di Kalsel. (sar/mah/jp).