TAMIANG LAYANG- Bupati Barito Timur, M. Yamin, diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barito Timur, Ari Panan P Lelu, membuka secara resmi rapat koordinasi pengumpulan data awal penyusunan kajian risiko bencana (KRB) Barito Timur Tahun 2025-2030, Rabu (13/8/2025).
Acara yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor Bupati Barito Timur ini dihadiri Sekretaris BPBD Damkar Bartim, Tim Penyusun KRB, Kepala BPS Barito Timur, Kepala ATR/BPN Barito Timur, Kepala DLH Barito Timur, perwakilan OPD, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P Lelu, Bupati M. Yamin, menyampaikan bahwa kajian risiko bencana atau KRB merupakan dokumen strategis yang memetakan potensi ancaman, kerentanan, kapasitas, dan dampak risiko bencana di wilayah setempat.
"Dokumen ini tidak hanya menjadi acuan bagi BPBD, tetapi juga menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan di seluruh sektor, agar pembangunan kita aman, berkelanjutan, dan tangguh terhadap bencana," ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan penyusunan KRB ini sangat bergantung pada kelengkapan dan keakuratan data yang dihimpun hari ini.
"Data yang dimaksud tidak hanya terkait kejadian bencana, tetapi juga mencakup kondisi sosial, ekonomi, infrastruktur, tata ruang, lingkungan hidup, dan aspek-aspek lain yang relevan," tutur M. Yamin.
Bupati juga menekankan kepada seluruh organisasi perangkat daerah terkait agar memberikan dukungan penuh dalam bentuk data yang akurat, terkini, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kemudian, menunjuk petugas penghubung yang memahami data sektor masing-masing untuk memudahkan koordinasi, dan bekerja proaktif dalam mengisi kekosongan data, termasuk melakukan verifikasi lapangan bila diperlukan.
"Jangan sampai kita hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi melewatkan kesempatan untuk menghasilkan dokumen yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Perlu diingat, data yang kita serahkan hari ini akan menentukan kualitas rencana penanggulangan bencana selama lima tahun ke depan," ujarnya.
Bupati juga mengajak semua untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, membangun kesamaan persepsi, dan menumbuhkan komitmen bersama.
"Karena penanggulangan bencana adalah tanggung jawab semua, dan bukan hanya tugas BPBD," demikian Bupati M. Yamin. (iwn/jp).

















