TAMIANG LAYANG- Proses observasi terhadap kondisi kejiwaan seorang pemuda berinisial NR yang menjadi pelaku dugaan tindak pidana pembunuhan di Desa Maragut, Kecamatan Dusun Timur, masih terus berlangsung. Pemeriksaan dilakukan oleh dr. Christopher A.P. Purba, Sp.K.J, dokter spesialis kejiwaan RSUD Tamiang Layang yang ditugaskan melakukan penilaian di Rutan Polsek Dusun Timur.
Menurut Christopher, observasi telah berjalan sejak Jum'at lalu hingga hari ini. Sehingga sudah memasuki hari kelima. Dari hasil pengamatan sementara, pelaku menunjukkan sejumlah tanda gangguan psikopatologi.
"Psikopatologi itu artinya ada gangguan dalam bidang psikiatri. Misalnya, pelaku sempat ngamuk-ngamuk. Bahkan pada Jum'at malam atau dini hari Sabtu, ia sempat membunuh kucing. Namun, berdasarkan keterangan, perilaku terhadap hewan tersebut sudah pernah dilakukan sebelumnya,” jelas Christopher, ketika ditemui, Selasa (9/9/2025).
Selain itu, pelaku juga memperlihatkan gejala ketakutan berlebihan, seperti enggan makan karena khawatir makanan diracuni. Saat diajak berkomunikasi, responsnya tidak konsisten, kadang nyambung dan kadang tidak.
“Memang sudah ada tanda-tanda gangguan kejiwaan, tetapi kami belum bisa menyimpulkan secara pasti karena masa observasi belum berakhir,” tambahnya.
Observasi akan terus dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku sebelum diambil langkah hukum lebih lanjut.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Polisi masih menunggu hasil obeservasi selama 14 hari yang dilakukan di Rutan Polsek Dusun Timur.
Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso, melalui Kasat Reskrim AKP Adhy Heriyanto, menyampaikan bahwa saat ini kasus tersebut telah masuk tahap penyelidikan.
Menurutnya, pelaku kini menjalani observasi kejiwaan selama 14 hari di Rutan Polsek Dusun Timur dengan pendampingan dokter jiwa dari RSUD Tamiang Layang.
“Observasi dilakukan selama 14 hari dan bekerjasama dengan dokter kejiwaan RSUD Tamiang Layang,” jelas AKP Adhy Heriyanto, Senin (8/9/2025).
Selain menunggu hasil observasi, penyidik juga telah memeriksa empat saksi untuk memperkuat keterangan terkait kejadian tersebut.
Tragedi berdarah ini terjadi pada Minggu (31/8/2025). Warga Desa Meragut dikejutkan kabar bahwa NR diduga menghabisi nyawa ibunya, Jamilah, menggunakan sebilah parang. Korban mengalami luka sayatan di tangan dan kaki hingga kehabisan darah.
Insiden ini berlangsung cepat dan nyaris tanpa saksi karena sebagian besar warga sedang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di mushola setempat.
Usai kejadian, NR sempat mondar-mandir sambil membawa parang sehingga membuat warga ketakutan.
“Saya kaget, tiba-tiba ada informasi kalau dia baru saja membunuh ibunya. Warga langsung menangkap karena takut ada korban lain,” kata Rusmani (54), tetangga korban.
NR akhirnya ditangkap tanpa perlawanan dan segera diamankan polisi. Jenazah Jamilah kemudian dievakuasi ke rumah sakit.
Kasat Reskrim AKP Adhy Heriyanto menegaskan bahwa motif pelaku masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Motif dan penyebabnya masih kami dalami, untuk melanjutkan proses hukum,” tukasnya. (iwn/jp).

















