BUNTOK- Bupati Barito Selatan, H Eddy Raya Samsuri, beserta Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Barsel, Ny. Hj Permana Sari, melaksanakan Kunjungan Kerja (kunker) dan Pembinaan TP-PKK Kabupaten, Sosialisasi Tim Pembina Posyandu, serta Advokasi Bunda PAUD Tahun 2025 di Aula Kantor Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri mantan Bupati Barsel periode 2001-2011, H Baharudin H Lisa, unsur Forkopimda Barsel, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Ketua Pokja TP-PKK, Tim Pembina Posyandu Kabupaten, para camat, Forkopincam GBA, Ketua TP-PKK Kecamatan Dusun Utara, tokoh adat dan tokoh serta masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Eddy Raya Samsuri, menyampaikan apresiasi atas kerja nyata TP-PKK dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam upaya penurunan angka stunting dan transformasi pelayanan Posyandu.
"Kita menyadari bahwa tantangan pembangunan sumber daya manusia dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, peran strategis TP-PKK sebagai mitra pemerintah sangat penting, terutama dalam mendukung upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua TP-PKK Barsel, Ny. Hj Permana Sari Eddy Raya Samsuri menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perpres Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 sebagai aturan pelaksanaannya.
la juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan TP-PKK melalui pelatihan, advokasi, fasilitasi, dan koordinasi lintas sektor. Tahun 2025, TP-PKK Barsel memprioritaskan dua program utama yakni, penurunan stunting dan ketahanan pangan.
"Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka stunting di Kabupaten Barito Selatan masih mencapai 33,3%, dan ini menjadi perhatian serius kita bersama," ungkap Hj Permana Sari.
Dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Barsel juga menyoroti pentingnya transformasi Posyandu sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.
Kini, Posyandu tidak hanya bergerak di bidang kesehatan, tetapi juga menjadi pusat pelayanan di enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu, pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dan sosial.
"Posyandu kini tidak hanya sekadar tempat timbang bayi, tetapi harus menjadi pusat partisipasi dan pelayanan masyarakat. Saya mendorong agar setiap desa segera membentuk Tim Pembina Posyandu, agar transformasi Posyandu dapat berjalan optimal," tegasnya.
Sementara itu, Camat Gunung Bintang Awai, Armadi, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bupati dan Ketua TP-PKK Barsel.
Ia juga melaporkan kondisi Posyandu dan data stunting di wilayahnya. Wilayah kerja Puskesmas Tabak Kanilan 9 desa, 10 Posyandu Balita, dan 56 kader. Semua Posyandu sudah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP).
Untuk wilayah kerja Puskesmas Patas : 12 desa, 24 Posyandu Balita, 139 kader, 2 Posyandu telah menerapkan ILP (Posyandu Cempaka dan Kananai Permai Desa Bipak Kali), Posyandu lain masih dalam tahap sosialisasi ILP. Sedangkan untuk Data stunting Kecamatan GBA: total 183 kasus dari 21 desa, jasus tertinggi: Desa Palorejo (25 kasus/±13,6%), Kasus terendah: Desa Wungkur Baru dan Desa Baruang (0 kasus).
Armadi juga memperkenalkan inovasi TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin) yang digagas Puskesmas Tabak Kanilan. Program ini bertujuan membantu ibu hamil menyiapkan biaya persalinan atau rujukan rumah sakit.
"Kami dari Pemerintah Kecamatan beserta Pemerintah Desa se-Kecamatan Gunung Bintang Awai siap berkolaborasi dan menerima bimbingan serta arahan dari TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Barito Selatan," tutupnya. (mmc/zi/jp).












