MUARA TEWEH- Sekda Barito Utara, Drs. Muhlis, membuka secara resmi Konferensi Cabang (Konfercab) IX Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Barito Utara yang digelar di Aula GH Senyiur, Kamis (2/10/2025).
Acara yang berlangsung dari 01 - 03 Oktober 2025 ini mengusung tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneguhkan Peradaban", dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan Mars Muslimat NU dan Mars Ya Lal Wathon yang menambah khidmat suasana pembukaan.
Pj Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Muhlis, menyampaikan apresiasi atas kiprah Muslimat NU yang telah berkontribusi dalam pendidikan, dakwah, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.
"Muslimat NU memiliki peran besar dalam membina umat, khususnya perempuan. Pemerintah daerah mendukung penuh agar organisasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Sebagai tanda resmi dimulainya kegiatan, Sekda Muhlis, menyematkan ID Card kepada perwakilan peserta Konfercab IX Muslimat NU Kabupaten Barito Utara.
Sebelumnya, Ketua Muslimat NU Kabupaten Barito Utara, Dra. Hj ST. Dahsri Yusni, dalam laporannya menegaskan pentingnya agenda Konfercab.
"Konfercab ini membahas masalah keorganisasian, program lima tahun mendatang, rekomendasi peran muslimat NU dalam meningkatkan layanan kepada umat, serta pemilihan Ketua Muslimat NU periode 2025–2030. Kami berharap lahir pemimpin yang inovatif dan bisa membawa perubahan positif,” ungkapnya.
Ketua PC NU Kabupaten Barito Utara, H Alfiansyah, turut menyampaikan apresiasinya.
"Muslimat NU Barito Utara adalah organisasi yang solid. Kami siap menyambut kepemimpinan baru dengan harapan ke depan semakin maju, berkembang, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Kalimantan Tengah, Dra. Hj Rahmaniar, optimis kepemimpinan baru dapat membawa Muslimat NU Barito Utara lebih maju dan semakin dikenal, serta memberikan manfaat nyata bagi umat.
Dengan adanya acara ini, diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam membangun peradaban yang berakar pada tradisi, namun tetap adaptif terhadap tantangan zaman. (dsk/my/jp).
