BREAKING NEWS

Selasa, 11 Agustus 2020

BPC GAPENSI Bartim Terancam Bubar


TAMIANG LAYANG - Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) kabupaten Barito Timur terancam bubar. Karena anggotanya banyak yang tidak mendapatkan paket pekerjaan di instansi-instansi Bartim. 

"Tahun 2020 ini belum ada anggota yang melapor kepada saya selaku Ketua Gapensi Bartim, kalau mereka sudah mendapat pekerjaan," ucap Nempel K. Jandang kepada wartawan, Selasa (11/08/2020).

Nempel mengakui, bahwa saat ini perusahaannya, selaku Ketua GAPENSI Bartim pun sudah mati, karena sejak tahun 2019 lalu tidak mendapat pekerjaan sehingga mandek. 

"Makanya GAPENSI Bartim bisa bubar akhirnya, kalau anggotanya tidak dapat pekerjaan dan tidak bisa menghidupi perusahaan," katanya. 

Dilanjutkan Nempel, sejak berdirinya kabupaten Bartim pada tahun 2001, dari pemekaran kabupaten Barito Selatan  BPC GAPENSI pun berdiri. 

Pada awal berdirinya GAPENSI di Bartim, anggotanya berjumlah 165 orang, hingga tahun 2013 GAPENSI Bartim tetap sehat, artinya semua anggota setiap tahunnya mendapat pekerjaan.

"Sejak tahun 2014 sampai tahun 2015 jumlah anggota menurun menjadi 120 orang, pada tahun 2016 jumlah anggota kembali berkurang menjadi 60 orang, pada tahun 2018 anggota GAPENSI Bartim  tersisa 26 orang, pada tahun 2019 hingga 2020 jumlah anggota kembali berkurang, hingga tersisa 21 orang," ungkap Nempel. 

Nempel menjelaskan, bahwa menurunnya anggota GAPENSI Bartim dikarenakan banyak anggota yang tidak mendapat pekerjaan, sedangkan biaya untuk menghidupi perusahaan cukup besar, baik persyaratan di Bartim atau di provinsi Kalteng. 

"Kami juga harus lapor pajak perusahaan setiap bulan, kalau tidak melapor atau bayar pajak tiap bulan, juga dikenakan sanksi berupa denda," sambungnya.  

Nempel berharap, agar pemda memperhatikan anggota-anggota GAPENSI untuk dapat pekerjaan dan bisa menghidupi perusahaan, termasuk saya selaku ketua," harapnya. 

Sementara itu, anggota GAPENSI Bartim, Habariansyah menambahkan, bahwa saat ini anggota GAPENSI tersisa 21 orang, karena banyak yang tidak mendapat pekerjaan dari instansi-insatansi di Bartim.

"Kalau proyek Penunjukan Langsung, yang nilainya dibawah Rp200 juta, sudah ada orang tertentu yang mendapatkannya, apakah asosiasi lain, kita kurang tahu," katanya.

Dari 21 anggota tersebut, kata Habariansyah, yang dapat pekerjaan paling hanya 3 orang. 

"Yang kita sayangkan Ketua GAPENSI Bartim pun tidak dapat pekerjaan pada tahun lalu," tutupnya.

Untuk diketahui, GAPENSI adalah Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional, didirikan di Tretes Provinsi Jawa Timur pada tanggal 8 Januari 1959, merupakna Asosisasi Jasa Konstruksi tertua dan terbesar di Indonesia. GAPENSI juga adalah Anggota Luar Biasa Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan merupakan Anggota Kelompok Unsur Perusahaan Jasa Konstruksi pada Lembaga pengembangan Jasa Konstruksi Nasional atau LPJKN yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999.(zi/af/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes