BREAKING NEWS

Sabtu, 10 Oktober 2020

KPU Kota Banjarmasin Bentuk 6 Basis Relawan Demokrasi

BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menggelar pengukuhan sekaligus Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk 38 Relawan Demokrasi (RD) Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Banjarmasin 2020, bertempat di Pyramid Suites Hotel, Sabtu (10/10) pagi. 

Setelah melakukan proses penjaringan dan seleksi, 38 nama secara resmi telah menjadi relawan demokrasi yang akan menjalankan tugas-tugasnya, sejak di kukuhkan hingga 09 Desember 2020 mendatang. 

Berkenaan dengan tugas mereka, Ketua Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM KPU Kota Banjarmasin, M Taufiqurrakhman menjelaskan beberapa diantaranya.

"Hari ini KPU Banjarmasin melaksanakan pengukuhan dan bimbingan teknis terhadap relawan demokrasi. Dimana, relawan demokrasi ini bertugas untuk meningkatkan kualitas proses pilkada kita di Banjarmasin," jelas Taufiq. 

Kemudian, upaya meningkatkan partisipasi pemilih dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses Pilwali Banjarmasin 2020 juga menjadi tugas RD. 

"Dan membangkitkan kesukarelaan masyarakat pemilih dalam agenda pemilihan walikota dan wakil walikota serta gubernur dan wakil 9 Desember 2020 nanti," imbuh Taufiq. 

Di sisi lain, Taufiq juga menjelaskan, mengenai pembagian 6 basis yang dimaksudkan untuk memfokuskan  ranah kerja para relawan. Dengan begitu, diharapkan kerja-kerja mereka dapat berjalan dengan maksimal. 

"Sekarang KPU membentuk 6 basis, yang mana itu dimaksudkan agar nanti para relawan-relawan ini fokus dalam mensosialisasikan tentang pemilihan serentak walikota ini kepada basisnya masing-masing," jelasnya. 

Adapun pembagian basis dan jumlah relawan yang ia maksud, yakni basis keagamaan, basis pemilih pemula, basis komunitas, basis disabilitas, basis perempuan dan keluarga, masing-masing 6 relawan. Sementara untuk basis warga internet (warganet) diisi sebanyak 8 relawan. 

Dicontohkannya, misalnya bagi relawan basis warganet, mereka nanti dikhususkan membuat konten-konten di media sosial tentang kegiatan-kegiatan relawan basis yang lain. 

"Sehingga masyarakat bisa melihat bahwa dalam kegiatan itu kita menyampaikan informasi-informasi terkait pelaksanaan pilkada, misalnya hari pemilihan, tanggal pemilihan, tata cara pemilihan, kemudian siapa-siapa calon Walikota dan Wakil Walikota-nya," imbuhnya. 

Ditambahkannya, basis perempuan keluarga nantinya bisa datang ke keluarga tertentu, yasinan ibu-ibu atau kegiatan posyandu untuk mensosialisasikan tentang pilkada dengan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Tentunya harus menerapkan protokol kesehatan, sehingga tidak berkerumunan. Itu yang kita tekankan kepada masing-masing relawan nantinya dalam menjalankan tugasnya," tutur Taufiq.

Sementara itu, Novi dari basis disabilitas mengungkapkan, bahwa basis disabilitas lebih banyak personelnya ketimbang basis yang lainya.

"Setiap basis 6 orang, tapi kalau basis warga net ada 8 orang, untuk basis disabilitas bukan hanya buta tuli, kondisi mental ada juga kan itu bisa misalnya psikologi," ujar Novi. (rsd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes