Sistem pengamanan ini menggunakan teknologi Motion Detector Infra Red yang dipasang di sepanjang Tembok Keliling Rutan Barabai, yang terhubung dengan alarm yang berbunyi ketika ada orang yang mencoba memanjat tembok pengaman tersebut.
Karutan Gusti Iskandarsyah menjelaskan, alat ini mampu mendeteksi pergerakan sepanjang 300 meter. Selain itu, juga alat ini pun tidak memerlukan anggaran yang begitu besar hanya perlu dirakit dan dihubungkan dengan alarm mobil.
"Dengan alat ini kita bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya pelarian dengan harga yang terjangkau namun fungsinya sangat bermanfaat," kata Gusti.
Dalam uji coba tersebut, Karutan memerintahkan kepada Warga Binaan untuk menaiki tangga melewati tembok pengaman, namun saat melewati SIMPANG KELING alarm langsung berbunyi yang menandakan ada yang mencoba melewati tembok pengaman.
Sementara Kasat Sabhara Polres Hulu Sungai Tengah, IPTU Supriyono mengapresiasi inovasi yang dilakukan Karutan Barabai tersebut.
"Dengan adanya SIMPANG KELING ini semoga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya pelarian di Rutan Barabai," ungkap IPTU Supriyono.
Selain alat tersebut, seluruh tembok pengaman Rutan juga telah dilengkapi CCTV yang memudahkan pantauan di sekeliling area tembok pengaman. (hms/hen/jp).

















