PALANGKA RAYA- Usai resmi melaporkan Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar EN, atas dugaan penganiayaan. Dadang Nekad melalui Kuasa Hukumnya Fitriani menginginkan laporan tersebut segera diproses.
"Tentu kami ingin laporan tersebut segera diproses agar tau seperti apa kejelasannya," kata Fitriani melalui via telepon seluler, Jumat 19 Maret 2021.
Pasalnya, menurut Fitri hingga saat ini pihak kepolisian masih menangani kasus yang lain. "Intinya saya tidak mau insiden seperti ini tidak ada kejelasan," jelasnya.
Di sisi lain Suprayitno, menegaskan laporan yang diajukan adik iparnya segera diproses. Menurut nya, perbuatan yang dilakukan EN sudah keterlaluan.
"Sudah keterlaluan karena dilakukan di depan penyidik. Jadi kami keluarga minta kasus ini segera diproses," terangnya.
Terkait kasus asusila yang menjerat Dadang, Fitriani menjelaskan, saat dilakukan penangkapan Dadang tidak sedang bersama anak tersebut, melainkan di rumah. Bahkan kliennya tersebut tidak sampai melakukan hal senonoh seperti yang dituding banyak pihak.
"Klien saya tidak pernah melakukan itu hanya cuma ingin senang-senang saja," ucapnya.
Bahkan adanya informasi Dadang sempat mencekoki korban dengan narkotika pun itu tidak benar. Pasalnya korban sudah mabuk terlebih dahulu sebelum ketemu Dadang.
"Dari informasi dan hasil pemeriksaan yang disampiakan bahwa tidak benar klien saya yang mencokoki yang bersangkutan dengan narkoba, mereka datang sudah dalam kondisi on," jelas Fitri.
Fitri berharap semoga proses hukum terkait permasalahan ini dapat segera naik ke persidangan sehingga publik bisa jelas mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Semoga apa yang disampaikan klien saya itu benar, dda semua fakta fakta terungkap," lanjutnya.
Dadang Nekad sendiri ditangkap Tim Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak Kota di rumah orangtuanya di Jalan Wonodadi II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (emca/jp).
