BREAKING NEWS

Selasa, 30 Maret 2021

Pandemi Sebabkan Keuangan Batola Menurun, LKPj Tahun 2020 Disampaikan ke DPRD

MARABAHAN- DPRD Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Batola Tahun Anggaran (TA) 2020, Selasa (30/03/2021).

Melalui Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Bupati Batola dalam Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD M Agung Purnomo dan Hj Arfah menyampaikan nota penjelasan LKPj secara sistematis terkait hasil-hasil tahun 2020 secara global maupun hasil-hasil kinerja yang disajikan secara singkat, per sasaran pembangunan strategis sebagaimana diproyeksikan dalam KUA dan PPAS.

Dikatakannya, pelaksanaan APBD Tahun 2020 berlangsung dinamis yang menunjukan dinamika penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan seiring dengan tingkat perkembangan dinamika di masyarakat, dan kebijakan makro nasional serta kondisi kemampuan keuangan daerah.

Hanya saja, lanjutnya, sebagaimana daerah lainnya pada Tahun 2020 Batola dihadapkan pada situasi yang sulit yakni pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum berakhir, dan berpengeruh pula terhadap kondisi kemampuan keuangan yang cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan struktur APBD Batola Tahun 2020, ungkap bupati, dari sisi penerimaan menunjukan target pendapatan daerah Rp1.345.408.162.958 sedangkan realisasi yang dicapai Rp1.216.830.063.279,21 (90,44 persen).

Bupati menjelaskan, realisasi penerimaan pendapatan daerah ini terdapat beberapa komponen di antaranya realisasi pendapatan asli daerah Rp74.329.113.456,21 dari target Rp60.557.580.739 (122,74 persen), realisasi dana perimbangan Rp949.637.060.600 dari target Rp931.896.976.530 (101,90 persen).

Sementara realisasi lain-lain pendapatan yang sah hanya Rp192.863.889.223 (57,19 persen) yang menyebabkan realisasi pendapatan tidak mencapai dari target yang telah ditetapkan.

Meski demikian, sebut bupati, secara prinsip penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berjalan cukup optimal. Untuk mencapai efektivitas finansial dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam implementasi anggaran belanja, selalu berusaha mendasarkan kepada out put dari berbagai mekanisme dan tahapan perencanaan berupa penjaringan aspirasi masyarakat, penentuan arah dan kebijakan umum APBD, serta penentuan strategi dan prioritas APBD.

Dalam Rapat Paripurna yang juga dihadiri para anggota DPRD, seluruh anggota forkopimda, Pj Sekda H Abdul Manaf, para pejabat eselon II, III, tokoh agama, dan tokoh masyarakat ini, bupati juga menguraikan hasil pembangunan.

Ia menyatakan, berkat kebersamaan dan sinergi dengan semua pihak, kebijakan pembangunan yang dilaksanakan dinilai telah memberi manfaat bagi masyarakat yang diindikasikan dari diterimanya beberapa penghargaan di antaranya penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN, Top Pembina BUMD Nasional, Penghargaan Stok Pangan dari Menteri Pertanian, Anugerah Dwija Praja Nugraha dari PGRI, dan penghargaan Opini WTP 5 tahun berturut-turut.

Di kesempatan penyampaian LKPj, bupati juga menjelaskan capaian kinerja setiap sasaran pembangunan strategis yang merefleksikan seluruh bidang pembangunan baik yang bersifat wajib maupun pilihan mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan berkualitas, peningkatan infrastruktur daerah, perumahan dan permukiman sehat, penanggulangan kemiskinan, peningkatan perekonomian masyarakat, serta birokrasi pemerintahan.

"Dari hasil identifikasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa proses pembangunan berkelanjutan tetap bertumpu pada nilai strategi perencanaan pembangunan dan perencanaan anggaran yang insya Allah mampu mengoptimalkan sumber daya yang tersedia,” ujarnya. (prpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes