Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 85 persen dan diharapkan selesai pada September 2021 mendatang.
Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia.
Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp278 milyar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, kerja sama operasi (KSO) dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).
Andika pejabat pembuat komitmen (PPK) pembanguan jembatan Sungai Alalak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI menjelaskan, mengenai progres Jembatan Alalak I atau lebih dikenal Kayutangi Ujung tersebut.
Menurutnya, adapun sampai saat ini kemajuan pelaksanaan fisik pada proyek Jembatan Alalak I telah mencapai 85 persen sejak pengerjaan dimulai pada 1 April 2019.
"Pengerjaan jembatan Alalak seharusnya rampung Maret 2021, karena di tahun 2020 negeri kita sedang dilanda pandemi covid 19, maka pengerjaannya kita perpanjang, selain disebabkan oleh pandemi covid dan adanya spek teknis," tandasnya. (rus/jp).