"Revitalisasi Program Bulin Tertawa ini merupakan program inovasi kami sebagai peserta Diklatpim Tingkat II yang mana program ini kami pilih sesuai prioritas yang salah satunya adalah dasar kekuatan sosial kemasyarakatan,” katanya.
Launching Revitalisasi Program Bulin Tertawa yang dihadiri Kadisdukcapil Jakuinudin, SKPD terkait, dan 17 camat se-Batola ini ditandai penandatanganan pernyataan dukungan dari Bupati Hj Noormiliyani AS dan Sekda H Zulkipli Yadi Noor.
Bupati Hj Noormiliyani AS menyatakan, Pemkab Batola terus berkomitmen meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pembangunan kualitas sumber daya manusia yang salah satunya mengenai pelayanan kehamilan, persalinan dan pelayanan administrasi kependudukan yang cepat dan mudah kepada masyarakat yang dilaksanakan disetiap jenjang pemerintahan termasuk di level desa.
Program Bulin Tertawa bertujuan, menurut Noormiliyani, memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin serta untuk mendapatkan kelengkapan administrasi di desa termasuk kelengkapan KTP, kartu keluarga, dan jaminan kesehatan yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan di tingkat lanjutan (rumah sakit).
Program ini juga, lanjutnya, bertujuan agar bayi baru lahir mendapatkan pelayanan administrasi (akta kelahiran) dengan mudah dan menjadikan masyarakat Batola tertib administrasi.
Noormiliyani mengharapkan, program ini nantinya dapat menjadi program pendukung dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan angka stunting.
Ia menyatakan, kedua program ini akan lebih sempurna jika dikolaborasikan bersama mengingat di dalamnya terdapat program pemenuhan kartu identitas anak (KIA) sehingga untuk ibu yang melahirkan terdata dan anaknya diberikan KIA dari umur 0-16 tahun 11 bulan.
Sebelumnya, Kadinkes Batola Hj Azizah Sri Widari dalam laporannya mengatakan, sebenarnya tujuan Revitalisasi Program Bulin Tertawa sama dengan Program Bulin Tertawa yang lahir 2015 lalu, hanya caranya yang direvitalisasi.
"Kalau dulu mungkin pelaksanaan secara konvensional melibatkan berbagai sektor, namun sekarang dengan digitalisasi yang didalamnya terdapat inovasi pengetahuan dasar terkait ibu hamil, pendaftaran akta kelahiran melalui aplikasi Taruma Terbit (Daftar di Rumah Dokumen Terbit) dari Disdukcapil,” paparnya.
Sedangkan untuk jangka panjang, sebutnya, Program Bulin Tertawa ini juga mencakup Program Permata Bunda (Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hami dan Anak Balita) yang dapat dilihat dalam pada Program Bulin Tertawa.
Di samping, lanjutnya, juga ada program lainnya yang akan dimasukan seperti Program Si Berkat untuk mengajak calon pengantin supaya bisa sehat ketika hamil.
"Jadi, Program Bulin Tertawa secara digitalisasi ini lebih komprehensif yang diantaranya mencakup upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB), upaya meningkatkan cakupan akta kelahiran bayi baru lahir yang sekaligus mendukung program Kabupaten Layak Anak (KLA), sehingga sekali jalan mencakup berbagai program yang bisa kita dukung,” paparnya. (prkpmd/jp).