BANJARBARU- Keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mendukung ketahanan pangan sebagai pintu gerbang ibu kota negara dan tercapainya swasembada sapi dibuktikan dengan telah implementasinya program Sistim Integrasi Kelapa Sawit- Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP).
Terkait hal itu telah digelar rapat terbatas Penyusunan Profil Investasi SISKA KU INTIP, diruang Rapat Sekda Provinsi Kalsel, Rabu (12/11) kemarin.
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi, serta dihadiri oleh Perwakilan Bank Indonesia cabang Kalsel, Direktur PT. SISKA, Kepala Dinas ESDM Kalsel, Kepala Dinas DLH Dinas PMPTSP Kalsel dan Perwakilan PT. Cahaya Abadi Petani (PT.CAB).
Dalam rapat tersebut, Kadisbunnak Kalsel, Suparmi menyampaikan potensi dan peluang investasi dalam rangka mengoptimalisasi program SISKA KU INTIP dalam mendukung percepatan swasembada sapi di Kalimantan Selatan. Sekaligus menginventarisasi permasalahan teknisnya.
Direktur PT SISKA, Dr. Wahyu Darsono mempresentasikan terkait Profil Investasi SISKA KU INTIP pada 7 perusahaan yang telah komitmen mendukung dan melaksanakan SISKA KU INTIP yang telah disupor oleh SISKA Supporting Program.
Diyakini, melalui program integrasi sawit-sapi berbasis kemitraan tersebut, akan mempercepat laju pertumbuhan ternak sapi di Kalsel, sehingga ke depan provinsi ini tidak hanya bisa swasembada sapi tapi juga bisa memenuhi kebutuhan sapi ibukota negara. (dsbunk/yet/jp).