Namun, karena terjadi banyaknya kritikan dari orang tua murid, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kepala Sekolah SMAN 7 Banjarmasin membantah keras bahwa surat itu tidak benar alias Hoak.
Kepsek SMAN 7 Banjarmasin, H Arusliadi, M.Pd membeberkan, bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan kebijakan seperti yang tertera dalam surat pernyataan tersebut.
"Satu hal yang perlu kita sampaikan bahwa kami atas nama SMAN 7 Banjarmasin tidak pernah menginstruksikan kepada siapapun itu untuk membuat semacam surat seperti itu," bebernya saat dikonfirmasi awak media ini melalui pesan via WhatsApp, Sabtu (19/2).
H Arusliadi kembali menegaskan, bahwa surat yang sempat viral itu tidak benar alias Hoak.
"No surat itu nomor surat lama, mungkin surat edaran tanggal 7 Febuari itu sudah dimodifikasi oleh orang lain," tegasnya lagi.
"Mana mungkin pada tanggal tersebut kita mengeluarkan surat seperti itu," terangnya.
H Arusliadi juga berniat dan rencananya ingin melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian setempat. Karena, menurutnya, isu yang beredar saat ini sudah masuk pencemaran nama baik institusi pendidikan khususnya SMAN 7 Banjarmasin yang di pimpinnya.
"Kami ingin pihak kepolisian dapat mengungkap siapa penyebar selebaran tersebut," demikian H Arusliadi. (yet/jp).