BREAKING NEWS

Minggu, 20 Maret 2022

Ada Indikasi Keterlibatan Oknum Polisi Pada Kasus Dugaan Penganiayaan Lima Karyawan Cafe di Banjarbaru

BANJARMASIN- Kasus dugaan penganiayaan lima karyawan termasuk diantaranya ada anak di bawah umur pada salah satu cafe minuman miltie bubble di Banjarbaru terindikasi melibatkan oknum polisi.

Indikasi melibatkan oknum polisi tersebut disampaikan Koordinator Advokat Gawi Sabumi Peradi Banjarbaru Bersatu, H. Dede Supardi saat diwawancarai oleh media, di Kantor Peradi Banjarbaru Bersatu Kota Banjarbaru, Sabtu (19/3/2022)

"Setelah mendengarkan keterangan dari para saksi korban, berdasarkan faktanya ada indikasi keterlibatan oknum kepolisian yang seolah-olah menjadi tameng pengusaha cafe ini,” ujarnya.

Menurutnya, untuk sementara ini, pihaknya juga tidak ingin gegabah memberikan pernyataan.

"Kami sudah lakukan klarifikasi ke institusi kepolisian yang bersangkutan, pimpinan institusi kepolisian itu sangat mengapresiasi langkah pihaknya," ujarnya lagi.

"Ternyata ini hanya oknum saja,” ucapnya menambahkan.

Lanjut Dede menjelaskan, TKP kejadian di Cafe Miltie Bubble Banjarbaru, namun sambung H Dede Supardi mengapa oknum bersama pengusaha cafe yang diketahui juga seorang penambang itu dengan serta merta membawa kasus itu ke Polres Banjarbaru.

"Oknum polisi ini serta merta diminta bantuan datang oleh bos cafe dan beraninya bos cafe membawa para saksi korban  ke kantor polisi,” terangnya.

Kemudian lanjutnya, diberikan ruang untuk melakukan interogasi dan segala macam, ironisnya dugaan penganiayaan dilakukan di kantor polisi.

Meskipun tidak ada koordinasi dengan pimpinan, oknum polisi dengan leluasa memberikan ruang ke bos cafe seolah dialah pemilik wilayah hukum.

"Sehingga melakukan dugaan penganiayaan murni terhadap lima karyawan, 2 di antara ada anak dibawah umur,” ungkap H Dede Supardi.

Seharusnya sambung H Dede, jika yang dituduhkan dugaan penggelapan dan pencurian, seharusnya oknum polisi memberikan arahan kepada pemilik cafe ini.

Bukan hanya itu, salah satu barang milik anggota kepolisian digunakan bos cafe untuk dugaan memukul dan menganiaya korban dengan menggunakan benda keras milik salah satu oknum polisi, bahkan diancam memakai baju tahanan.

"Kalau secara hukum ini milik siapa borgolnya ini, harus dicari tahu, harus terang benderang,” tegasnya

Dikatakannya, masyarakat termasuk advokat wajib tahu kewenangan fungsi kepolisian dan mengubah serta memperbaiki citra kepolisian di negeri ini yang carut marut.

Diberitakan sebelumnya, pemilik salah satu cafe minuman bubble di  Banjarbaru, FK dan IRK diduga menekan dan mengintimidasi 5 karyawannya terkait tuduhan dugaan penggelapan uang hasil usaha cafe.

Salah satu karyawan GE memberikan alasan kalau omset penjualan pada bulan Februari menurun akibat kebijakan PPKM.

Namun, pemilik cafe enggan percaya hingga malah melempar balik berupa tuduhan menggelapkan sekaligus mencuri uang hasil usaha cafe yang sudah cukup ternama itu.

Pemilik cafe mengklaim, jika tuduhan mereka berdasarkan bukti dan rekaman cctv serta mengaku kasusnya sudah diserahkan ke Polres Banjarbaru beserta penyerahan tuga unit motor, satu laptop dan satu handphone. (mi/jp)

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes