TAMIANG LAYANG- Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas, meminta perangkat daerah terkait dan aparat pemerintah baik tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan, ikut mendukung sensus penduduk 2020 lanjutan dan program desa cinta statistik.
Tak hanya sekedar mendukung, Orang Nomor Satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah ini juga berharap aparat pemerintah turut berperan aktif menyukseskan sensus penduduk 2020 lanjutan dan program desa cinta statistik yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Timur itu.
Permintaan tersebut disampaikan Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur Panahan Moetar, SE, M.Si, pada acara sosialisasi sensus penduduk 2020 lanjutan dan pencanangan desa cinta statistik di Ruang Rapat Bupati Barito Timur, Kamis (9/6).
Bupati mengatakan, pelaksanaan SP2020 lanjutan ini akan memenuhi kebutuhan data terkait parameter demografi serta karakteristik penduduk di Kabupaten Barito Timur.
"Selain SP2020 juga untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan," katanya.
Bupati menjelaskan, tujuan pendataan SP2020 lanjutan ini. Diantaranya memperkirakan jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, memperoleh data untuk penghitungan parameter demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi, sumber data indikator angka kematian ibu, memperbarui data yang akan digunakan dalam penghitungan proyeksi penduduk, menyediakan data karakteristik penduduk dan perumahan dan sumber data dari indikator kependudukan untuk SDGs yang tidak dapat diperoleh dari sumber lainnya.
Karena begitu banyak manfaat dari SP2020 tersebut, Bupati menghimbau seluruh warga masyarakat untuk ikut berpartisipasi, dengan cara memberikan respon yang baik dan memberikan jawaban yang benar, jujur dan apa adanya pada pelaksanaan SP2020 Lanjutan nantinya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Bartim, Panahan Moetar, SE, M.Si secara khusus meminta agar desa dan kelurahan di Bartim memiliki data yang valid.
Menurutnya, kadang-kadang ketersedian data yang valid ini disepelekan oleh pihak desa maupun kelurahan.
"Contohnya profil desa, kadang-kadang tiga atau empat tahun datanya tidak diperbaharui. Karena itu melalui SP2020 ini BPS akan melakukan pembaharuan data dan saya minta aparat desa dan kelurahan mendukungnya,” harap Sekda Bartim. (zi/dsk/jp).
