BANJARMASIN- Banjir yang melanda daerah tertentu di Kabupaten Tablalong dan sekitarnya menjadi sorotan warga Kalsel. Sejumlah kepala desa di Kabupaten Tabalong menyampaikan keluhan terkait banjir yang tak kunjung surut d kawasan desa tertentu tersebut.
Salah satu utusan Kepala Desa dari Tabalong, Faudin di hadapan Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK SH MH bersama anggota DPRD Kalsel lainnya.
"Banjir ini lebih kurang 5 tahunan sudah dialami warga, sehingga tidak bisa memanfaatkan lahan untuk pertanian dan perkebunan," kata Faudin di Banjarmasin, Kamis (3/6/2022).
Beberapa upaya sudah dilakuan warga desa dengan membersihkan sungai, namun tidak menunjukan hasil yang signifikan karena banjir masih terjadi dengan ketinggian di lahan pertanian 50 sampai satu meter.
Ia berharap melalui anggota DPRD Kalsel dapat dicarikan solusi, sehingga warga beberapa desa di kabupaten Tabalong dapat beraktivitas sebagaimana 6 tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK memastikan sungai harus dikeruk dan ditambah atau dibuka kanal-kanal baru, sehingga air cepat mengalir.
"Pengalaman yang pernah terjadi di Amuntai, bila hujan di Balangan maupun Tanjung, maka Amuntai banjir, namun kali ini tidak lagi lantaran dibikin kanal kanal baru disamping pengerukan sungai yang lama serta pembersihan gulma sungai," ujar Ketua DPRD Kalsel.
Desa desa yang terendam yakni Desa Lajar, Papuyuan, Matang Hanau, Tran Papuyuan Matang Hanau, Desa Mundar dan Desa Pampanan. (mi/jp).
