Panglima Laskar Banua Borneo, H Risdianto Haleng HB, mengatakan penyakit DBD berasal dari gigitan family nyamuk tertentu, yaitu Aedes aegypti atau Aedes Albopictus dapat membawa virus untuk menginfeksi darah manusia dengan gigitan dan mentransfer darah yang terinfeksi ke orang lain, dan begitu pulih dari demam berdarah, imunitas tubuh akan terbentuk namun hanya sampai strain tertentu.

"Untuk mencegah penyakit DBD atur ulanglah kegiatan di luar ruangan, hindari berada di luar ruangan pada dini hari, senja, atau malam hari, di mana banyak nyamuk di luar. Gunakan pakaian pelindung. Apabila anda berada di daerah yang banyak nyamuk, gunakan baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, sepatu dan lotion anti nyamuk serta tidur menggunakan kelambu,” ujarnya.

Risdianto Haleng juga mengingatkan agar mengurangi tempat tinggal nyamuk yang membawa virus dengue yang biasanya tinggal di dalam dan sekitar perumahan, berkembang biak digenangan air. Basmi habitat perkembangbiakan nyamuk untuk mengurangi populasi nyamuk dengan mengubur sampah yang bisa digenangi air dan jaga kebersihan lingkungan.

Sementara itu, dr Ardian Rahmatul S usai mengikuti sosialisasi bahaya DBD mengungkapkan akan meneruskan informasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat Tanah Bumbu agar berhati-hati selama musin hujan yang sudah tiba dan menghindari dari penularan DBD dari gigitan nyamuk.

"Penyakit demam berdarah memang berbahaya dan bisa menyerang siapa saja, maka kita harapkan semua warga agar menjaga kesehatan dan lingkungan rumah serta Sekolah supaya bisa terhindar dari penularan penyakit DBD,” harapnya. (yetno/jp).