BREAKING NEWS

Rabu, 01 Juni 2022

Pemprov Kalsel Berkolaborasi Dengan Kemenkes RI Tingkatkan Mutu Tenaga Kesehatan

BANJARMASIN- Kementerian Kesehatan RI berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk terus meningkatkan mutu tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi agar terwujudnya pembangunan kesehatan yang optimal.

Untuk mencapai hal tersebut, maka pemerintah mengadakan pembekalan berupa Workshop Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Tenaga Kesehatan di Banjarmasin, Selasa (31/5).

Mewakili Gubernur Kalsel, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira, mengatakan workshop P2KB merupakan pembinaan bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta sikap tenaga kesehatan, maka diharapkan empat organisasi profesi yang mengikuti workshop dapat lebih kompeten dan meningkat pemahamannya. 

"Sinergi ini penting dalam rangka membangun pelayanan kesehatan yang prima, agar tidak ada lagi masyarakat yang merasa tidak terlayani kebutuhan kesehatannya,” katanya.

Ia menuturkan, salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai pembangunan kesehatan yang optimal adalah tenaga kesehatan yang berkualitas.

"Komitmen dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akan berdampak pada derajat kesehatan yang semakin baik. Ini merupakan investasi penting bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi,” tuturnya.

Oleh karena itu, melalui program ini tenaga kesehatan akan dilihat kemampuannya dalam mempertahankan dan meningkatkan profesionalismenya sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.

"Sesuai dengan standar target rasio kebutuhan SDM kesehatan tahun 2025, keterapian fisik dan medis diupayakan berjumlah 16 dan 18 per 100.000 penduduk. Tentunya kita ingin rasio tersebut dapat tercapai demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal,” tambahnya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, mengatakan berdasarkan sumber data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) dari SISDMK.KEMKES.GO.ID tanggal 30 Mei 2022 di Provinsi Kalsel tercatat jumlah SDM kesehatan sebanyak 34.936 yang terdiri dari ASN sebanyak 14.608 orang dan Non ASN sebanyak 20.328 orang, jumlah tenaga kesehatan yang aktif sejumlah 25.673, dan yang memiliki STR sebanyak 20.435, jumlah tenaga kesehatan yang memiliki SIP sebanyak 16.236, jumlah masa aktif STR kurang dari 6 bulan sebanyak 7, dan jumlah STR kedaluwarsa sebanyak 4.615.

"Dari data tenaga kesehatan tersebut, masih ada tenaga kesehatan yang belum memiliki STR, menandakan tenaga kesehatan tersebut belum tercatat secara keabsahannya sebagai tenaga kesehatan yang kompeten. Sedangkan pembangunan di bidang kesehatan harus betul-betul dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang bermutu dan profesional,” kata Diauddin.

Diauddin berharap semua yang terlibat dalam workshop ini dapat terus meningkatkan kualitas program pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya, dalam membangun kesehatan terutama di wilayah Kalsel. 

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Keprofesian Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Kementerian Kesehatan, Nyiayu H A Sonia, mengatakan tujuan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan tenaga kesehatan dalam upaya memberikan pelayanan yang baik dan optimal kepada masyarakat.

Adapun empat organisasi profesi yang mengikuti workshop tersebut, yaitu Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI), Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) dan Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI). (mckalsel/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes