Sepekan berlalu surat audensi tersebut tidak tergubris sehingga pada senin 07 Juli 2022 pengurus HMI Cabang Banjarmasin datang ke kantor DPRD Kota Banjarmasin untuk mempertanyakan surat tersebut. Bukannya mendapatkan jawaban yang baik pengurus HMI Cabang Banjarmasin malah mendapatkan tindakan represif baik dari lisan dan fisik.
Nurdin Ardalepa, Ketua HMI Banjarmasin, mengatakan sudah hampir 6 kali bersurat audensi ke DPRD Kota Banjarmasin untuk bertemu Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya, dari alasan suratnya hilang sejak 2021 lalu yang berbuntut aksi tanggal 13 April 2022, kejelasan surat tersebut tidak jelas kemana dengan dalih audensi sudah digunakan tapi kami sebagai pengurus tidak diberi informasi akan agenda tersebut.
Di dalam video yang diunggah oleh akun @hmi_banjarmasin pada tanggal 7 Juli 2022 yang lalu berisikan percakapan yang kurang mengenakkan dengan pejabat di DPRD Kota Banjarmasin bagian tata usaha.
Tak berapa lama datanglah beberapa pihak yang diduga keamanan DPRD Kota Banjarmasin dengan bersikap marah-marah, mendorong, mencekik di leher, sampai melontarkan kata-kata kasar seperti matikan saja.
Setelah tim Jurnalispost.online mencoba menghubungi Harry Wijaya dan alhamdulillah berhasil mendapat jawaban yanga sangat manis. "Maaf Bang ulun masih rapat partai," ujar Harri Wijaya Via Whatapp, Senin, 18 Juli 2022 pukul 20.00. (mi/jp).