Hal itu Supiani sampaikan saat memberikan keterangan pers nya kepada beberapa awak media diruang kerjanya, Selasa (22/7).
Ia menjelaskan, rencana pembangunan pelabuhan bahaur sudah direncanakan pada beberapa tahun sebelumnya. Namun, tidak dapat dilaksanakan karena terkendala dalam hal penetapan lokasi lahan sesuai dengan KM 186 Tahun 2020 dan administrasi yang dibutuhkan.
Program yang di laksanakan Dirjen Perhubungan Laut dalam hal ini KSOP Pulang Pisau mendukung penuh program food estate (lumbung pangan nasional), yang mana nantinya mengembangkan pelabuhan bahaur menjadi pelabuhan umum,kemudian untuk menunjang transportasi laut.
Pada kesempatan itu, Supiani yang merupakan Asli Putra Kalimantan ini menyampaikan bahwa kemajuan suatu daerah tidak lepas dari adanya pelabuhan laut.
"Karena transportasi laut merupakan biaya lebih murah, dan otomatis berpengaruh pada harga (price) yang akan diangkut. Hal tersebut dapat kita lihat dari tetangga-tetangga yang sudah cukup maju. Seperti Banjarmasin dan Sampit," ujar Supiani.
Supiani menegaskan, jika nanti dikembangkan dan keberadaan Pelabuhan Bahaur di Pulang Pisau, diharapkan banyak memberikan manfaat positif dengan masyarakat serta kemajuan daerah secara menyeluruh.
"Ada beberapa manfaat lain lagi dari pengembangan pembangunan pelabuhan bahaur. Selain mendukung program food estate atau ketahanan pangan yang menjadi proyek nasional pemerintah yang ada di kabupaten Pulang Pisau, kedepan akan melayani semua kegiatan transportasi laut," ujarnya.
"Selain itu, menjadikan pelabuhan tersebut tempat masuknya barang-barang dari provinsi luar masuk ke Kalteng tanpa harus melintas ke provinsi tetangga," tambahnya.
Dia mengharapkan nanti setelah dilaksanakan pengembangan pembagunan pelabuhan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan menunggu Berita Serah terima asset dan Penetapan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) oleh Bupati Pulang Pisau.
"Saat ini kita masih menunggu," jelas Supiani.
Ia menegaskan, hasil kegiatan pengembangan pelabuhn bahaur menjadi pelabuhan umum bisa melayani wilayah- wilayah. Seperti palangkaraya, pulang pisau, kapuas bahkan gunung mas, dan sekitarnya.
"Kita berharap dukungan semua pihak untuk mendukung salah satu proyek strategis nasional ini guna kemajuan daerah terutama dibidang transportasi laut," jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, untuk asset pelabuhan sekarang terdaftar di BPTD (Ditjenhubdat), karena satu kementerian dengan Ditjenhubla tinggal transper asset aja.
"Dari hasil pengembangan pembangunan pelabuhan bahaur nantinya akan menjadi kebanggaan masyarakat di Kabupaten Pulpis khususnya dan provinsi Kalteng pada umumnya," ujar Supiani.
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah dan semua unsur masyarakat.
"Mari bersama-sama mendukung untuk pengembangan pembangunan pelabuhan bahaur," tutup Supiani eks alumni Smali Banjarmasin ini. (yetno/jp).
