BREAKING NEWS

Rabu, 24 Agustus 2022

Pembangunan Tugu Nol Km Banjarmasin Telan Biaya Rp160 Miliar

BANJARMASIN- Proyek Mercusuar Tugu Nol Km yang digagas Pemerintah Provinsi Kalsel banyak menuai kritik keras, Aliansyah selaku tokoh LSM Banua yang juga Ketua KPK-APP Kalsel bereaksi bahkan mengkritik keras proyek tersebut.

Menurutnya, masih banyak infrastuktur di banua khususnya jalan dan jembatan rusak yang butuh penanganan Pemprov Kalsel.

"Jangan terlalu berambisi untuk membangun mercusuar Tugu Nol Km, karena yang harus diperhatikan adalah kepentingan publik," beber Aliansyah kepada awak media ini melalui via whatshaap, Sabtu (20/8).

Aliansyah menuturkan, Banjarmasin menuju Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 209 lubang di jalan dilewati, yang terhitung dan masih banyak yang tak terhitung lantaran luput dari pandangan mata. 

"Jika tak percaya, buktikan saja sendiri atau tanyakan ke pengemudi taksi colt yang sudah hafal dengan kondisi Ahmad Yani," tuturnya.

"Banjarmasin akan memiliki Tugu nol kilometer yang baru-baru saja diletakkan batu pertama dengan anggaran yang fantastis untuk pembangunannya Rp160 miliar," tambah Aliansyah.

Aliansyah juga menegaskan, dengan monumen nol kilometer ini, pihaknya minggu depan pasti akan demo, karena masih banyak infrasturktur yang perlu dibenahi.

"Seharusnya Pemprov harus fokus dulu ke pembangunan infastruktur untuk kepentingan masyarakat," beber Aliansyah sembari menyatakan lagi masalah pendidikan dan kesehatan yang butuh perhatian sangat serius dari Pemprov Kalsel.

Aliansyah mengatakan, sebelum melakukan pembangunan harus ada kajian para ahli dan pendapat para tokoh.

"Kalau perlu bawa ke dialog publik, harus di uji manfaat dan kebutuhan rakyat di banua sampaikan apa manfaatnya, jangan sampai menjadi proyek mencari keuntungan saja, proyek akal- akalan yang ujung- ujungnya tidak bermanfaat bagi rakyat," ujar Aliansyah.

Lanjut Aliansyah, jika tidak ada dalam rencana proyek jangka pendek dan tidak pernah dibawa serta disusun pada musrenbang, baik provinsi maupun kabupaten, maka dikhawatirkan proyek ini berpotensi menjadi proyek siluman.

"Kalau pun ada pada rencana proyek jangka pendek, maka lokasi proyek yang disebutnya proyek mercusuar itu tidak tepat. Seharusnya tugu itu dibangun di Kota Banjarbaru yang telah disepakati sebagai ibu kota Kalsel yang baru mengganti Banjarmasin," tegas Aliansyah.

Menurut Aliansyah, seharusnya paman memperhatikan jalan menuju hulu sungai berbatasan Kaltim yang masih banyak rusak berlubang. 

"Seharusnya diperhatikan jalan menuju Kaltim yang masih banyak berlubang. Namun, sepertinya dilupakan oleh paman," jelas Aliansyah.

Tim Jurnalispost.online mencoba mengikuti  pembangunan tugu nol kilometer yang akan jadi ikon terbaru nantinya. 

Melalui sambungan media sosial, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Rosehan NB,  menuturkan bahwa pihaknya sudah membahas tentang pembangunan nol kilometer itu.

Senada, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, H Supian HK menyebutkan bahwa semuanya sudah dirancang dan disepakati.

"Oleh karena itu, kemaren dilakukan peletakan batu pertama," ujarnya.

Rp160 miliar merupakan dana yang fantastis untuk pembangunan sebuah tugu. 

"Seandainya Rp160 miliar itu dialokasikan untuk kaum fakir miskin, mungkin kenyang satu Kalsel," ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel, Solhan saat dikonfirmasi media ini melalui pesan via WhatsApp terkait pembangunan tugu nol km tersebut tidak adaNrespon, hingga berita ini ditayangkan.

Untuk diketahui, pembangunan Tugu Pal Nol Banua mulai digarap bertepatan dengan puncak peringatan Hari Jadi ke-72 Provinsi Kalsel, Senin (15/8) ditandai peletakan batu pertama pembangunan tugu oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan berkisar Rp160 miliar. 

Tugu Mercusuar Tugu Nol Km ini sendiri dijadikan kado bagi warga Banua di Hari Jadi ke 72 Provinsi Kalimantan Selatan.

Pembangunan Tugu Pal Nol Banua sebenarnya sudah disampaikan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor pada HUT ke-70 tahun 2020 lalu. 

Menurutnya, tugu itu akan menjadi ikon Kalsel, karena terjadi pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 itu.

Bahkan, sampai kini belum benar-benar usai, pembangunan tertunda, hingga pada Harjad ke-72 tahun 2022 ini kembali diwujudkan.

"Jadi kalau di Jakarta itu kan ada Monas, kalau ke Kalsel nantinya tugu 0 KM. Jdi kurang resmi kalau mengunjungi Kalsel tidak berfoto di tugu 0 KM,” ujar Gubernur. (mi/tim/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes