BANJARBARU- Saterblas nama yang unik dan membuat pertanyaan dalam benak. Teater SMPN 11 Kota Banjarbaru adalah kepanjangan dari Saterblas. Kelompok teater ini merupakan binaan dari Kindai Seni Kreatif yang berlokasi di Jalan Kurihing Landasan Ulin Utara.
Pembinanya sendiri langsung dikomando Ali Syamsudin Ary yang merupakan Direktur Kindai Seni Kreatif yang sehari-harinya berproferi sebagai tenaga pendidik di SMPN 11 tersebut.
Ali Syamsudin Arsy selaku pembina dari Teater Saterblas disela kesibukannya menuturkan, bahwa Saterblas ini merupakan binaan pihaknya dari Kindai Seni Kreatif.
"Tujuannya untuk mengasah skill anak anak yang bersekolah di SMPN 11 Banjarbaru," katanya.
Asa panggilan beliau sehari-hari menjelaskan, karena Kota Banjarbaru adalah yang sangat subur dalam perkembangan seni budaya.
Asa juga membeberkan bahwa pada Kamis, 15 September 2022 Teater Saterblas akan ikut andil dalam acara Parade Senja yang digelar yang dilaksanakan oleh Disporabudpar Kota Banjarbaru berkolaborasi dengan pihak Paguyuban Seni Budaya sekota Banjarbaru dengan pihak sekolah yang diketahui pihak Disdik kota Banjarbaru.
"Pada Kamis kami akan ikut memeriahkan acara Parade Senja dengan membawakan lima puisi sekaligus. Diantaranya Kepompong Waktu, Sebelum Sungai Meradang, Suka-suka Mingguraya, Kepada Yang Gugur Tanpa Kecuali, dan Hutan Kaca," jelas Putra Murakata ini.
"Adapun konsep dari pertunjukan dari penampilan puisi nantinya bukan sekedar dibacakan tetapi juga disenandungkan dan ada beberapa teks yang dilagukan atau dinyanyikan," tambahnya.
Asa berharap, dengan adanya Teater Saterblas ini para anak-anak muda Banjarbaru lebih bisa mengenal sastra dan bisa mengembangkan kesenian khususnya Kota Banjarbaru sendiri.
"Jangan lupa besok tonton Teater Saterblas untuk memuaskan dahaga dari konsep yang akan kami bawakan," imbuhnya dengan optimis.
"Salam Literasi dan Salam Gumam ASA!!!," jelasnya.
Sementara itu, Ahmad Ridha salah satu anggota dari Teater Saterblas mengungkapkan, pihaknya merasa nyaman dengan latihan walaupun kadang kadang harus mencuri curi waktu.
"Kami optimis Teater Saterblas akan mampu mengaharumkan nama sekolah dan Kindai Seni Kreatif," ungkapnya dengan semangat menggebu.
Ridha menyebutkan Teater Saterblas ini masih seumur jagung, tapi pihaknya yakin di tangan seorang pembina sekelas pak Ali Syamsudin Arsy akan tumbuh besar.
"Kami berlatih dengan semaksimal mungkin dan untuk hasilnya ke depan biar proses yang menentukan," jelasnya.
Untuk diketahui lima puisi yang dibawakan adalah hasil dari buah karya Ali Syamsudin Arsy yang mana ASA adalah penulis Gumam ASA. (mi/jp).
