BANJARMASIN- Ada skala prioritas dan sekunder. 'Kapala Hayaman' ujar orang hulu sungai. Terkait hari jadi 496 Kota Banjarmasin.
Nanda Febryan Pratamajaya, ST, MT selaku pengamat kota membeberkan, pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan yaitu upaya meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman bagi masyarakat menjadi layak huni dan berkelanjutan.
"Terkait kelayakan, layak berarti memenuhi unsur keamanan, keselamatan dan kenyamanan," ucap Nanda di Banjarmasin, Kamis (29/9).
Pria lulusan S1 Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota menyebutkan, secara berkelanjutan berarti senantiasa layak dipakai. Karena secara berkala dilakukan pemeliharaan, serta terpadu dengan akses infrastruktur lainnya. Misalnya jalan, drainase, penerangan jalan umum, dan lain sebagainya.
"Besar harapan kami infrastruktur yang layak tak hanya berada di pusat perkotaan, namun juga dapat dirasakan masyarakat dipinggiran kota," harap Nanda.
Nanda sapaan akrabnya juga menegaskan, infrastruktur adalah unsur utama dalam mendukung berjalannya perekonomian. Kawasan pinggiran perkotaan yang cukup rentan dari sisi perekonomian justru harus lebih diperhatikan, agar ekonomi masyarakat dapat tetap berjalan.
"Sedangkan di pusat kota notabene perekonomian sudah settle dan penanganan infrastruktur sudah banyak dilayani stakeholders lain dengan dana APBN dan swasta," demikian Nanda. (mi/jp).
