SURABAYA- Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyambangi
Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai salah satu gudang ternak berskala nasional, sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan sapi potong di Kalsel jelang
memasuki bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, beberapa bulan mendatang.
Komisi II yang diwakili oleh Fahrani sebagai ketua rombongan serta Norfajeri
dan Iberahim Noor, menggandeng Dinas Perkebunan dan Peternakan
(Disbunak) Provinsi Kalsel bertandang ke Dinas Peternakan Provinsi Jatim.
Menurut Fahrani, Kalsel mempunyai pengalaman yang kurang baik pada tahun lalu, dimana kebutuhan sapi potong di Kalsel tidak tercukupi, akibatnya harga
sapi potong melonjak tajam, hal itu disebabkan oleh kebijakan larangan
mendatangkan sapi potong dari luar daerah karena sedang maraknya wabah
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Kebutuhan sapi pada Idul Adha yang lalu mencapai 5000 ekor sapi, akan tetapi kemampuan peternak di daerah kita hanya mampu menyediakan sekitar kurang lebih 2000 ekor saja, yang mengakibatkan melonjaknya harga sapi," ungkap
politisi muda PDIP tersebut.
Fahrani menjelaskan, kedatangan pihaknya kali ini beserta
rombongan Disbunak Kalsel, adalah untuk menyiapkan ketersediaan sapi
potong, jelang Bulan Suci Ramadhan, Idul Fitri serta Idul Adha mendatang.
Menanggapi permasalahan tersebut, Dr. drh. Iswahyudi, M.P., kepala bidang
kesehatan hewan Dinas Peternakan Jatim menjelaskan, secara statistik nasional, sapi potong provinsi Jatim itu mencapai 4,9 juta ekor pada tahun 2022. Sementara sapi perah sebanyak 305 ribu ekor.
"Jadi, jika diminta untuk mensuplai
kebutuhan sapi potong ke Kalsel, kami siap untuk memenuhi
kebutuhan sapi potong di Kalsel," ujarnya.
Iswahyudi menjelaskan, Jatim bukan tanpa masalah, tahun 2022
yang lalu PMK pertama kali ditemukan di daerah Jatim, hanya saja pihaknya
serius menangani wabah tersebut, seperti pemberian vaksin pada sapi dan lain
sebagainya.
Iswahyudi menerangkan, Kalsel tidak perlu takut mengambil sapi dari daerah
Jatim.
"Sapi kami yang nantinya akan dikirim, sudah terbebas dari PMK," ungkapnya.
Ditemui di akhir kegiatan, Fahrani kembali menyampaikan rasa optimistisnya
untuk pemenuhan kebutuhan sapi potong di Kalsel pada tahun 2023
mendatang.
"Kita optimistis pemenuhan kebutuhan sapi potong tercukupi, selanjutnya kita
rencanakan dari sekarang hingga 5 sampai 10 tahun mendatang, daerah kita
sebagai penyangga Ibukota Negara baru, kita bisa swasembada pangan, khususnya daging sapi," pungkasnya. (adv/dprd/lim/jp).