BREAKING NEWS

Minggu, 05 Maret 2023

Petani Jagung di Kecamatan Teweh Timur dan Gunung Timang Perlu Perhatian Pemkab Barut

MUARA TEWEH- Petani jagung di Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah merasa resah karena langkanya bibit jagung serta harga pupuk yang cukup tinggi di wilayah tersebut.

"Bibit jagung susah dicari, dan pupuk sangat mahal,” ujar Tohir warga Desa Mampuak II, Kecamatan Teweh Timur saat dibincangi awak media ini, Kamis (2/3).

Dikatakan Tohir, sebelum menjadi petani jagung, mereka adalah petani karet, karena harga karet begitu drastis anjlok sementara harga jagung serta pupuk sangat stabil kala itu, merekapun memutuskan untuk mengganti tanaman karet dilahan menjadi tanaman jagung.

"Kami hanya mengandalkan hasil bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Wendi, anggota Kelompok Tani Desa Tongka, Kecamatan Gunung Timang. Kendala bibit jagung yang langka dan mahalnya harga pupuk di wilayah setempat menyebabkan semangat para petani jagung menjadi turun.

"Bibit jagung langka, harga pupuk mahal, tidak seimbang dengan harga jual jagung,” tutur Wendi.

Wendi menjelaskan, para Petani Jagung di Desa Tongka, Desa Batu Raya I dan Desa Batu Raya II merasakan keresahan yang sama akibat kondisi tersebut sejak tahun 2021 hingga 2023.

"Permasalahan ini sudah kami rasakan dari tahun 2021, 2022 sampai tahun 2023 hari ini,” terangnya.
Terpisah, hal ini turut dibenarkan, Eko, pemilik kilang jagung di Desa Sei Liju.

"Petani jagung mengeluh dengan permasalahan yang sama, bibit langka, pupuk mahal, dan harga jual rendah,” ujar Eko.

Menurut kalkulasinya saat ini, terang Eko, biaya bibit, pupuk, obat, produksi, dan upah panen serta transport, tidak sebanding dengan harga jual yang menyebabkan para petani bukan untung justru merugi.

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui dinas terkait dapat memberikan perhatian dan solusi atas keresahan para petani jagung ini,” harapnya.

Dikatakan Eko, bantuan pemerintah berupa bibit jagung seberat 1 Kg per petani dirasakan belum dapat membantu para petani jagung keluar dari dilema keresahan.

"Dari pemerintah ada bantuan bibit jagung, tapi hanya 1 kilo gram saja pak. Sedangkan luas lahan yang ditanam kisaran tiga hektar bahkan bisa mencapai empat hektar. Selain itu, harga pupuk Kaltim perkarung berat 50 Kg sudah mencapai Rp800.000 hingga Rp900.000,” demikian Eko. (rmli/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes