MUARA TEWEH- Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakertranskop-UKM) setempat gencar meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal melalui program pelatihan dan pemagangan. Langkah ini merupakan respons terhadap dampak pandemi COVID-19 yang masih terasa, diantaranya angka pengangguran terbuka yang masih tinggi.
Pandemi COVID-19, telah memukul keras perekonomian Barito Utara, meninggalkan bekas dengan angka pengangguran terbuka yang melonjak. Meskipun pandemi sudah mereda, dampak jangka panjangnya masih terasa. Banyak tenaga kerja yang belum sepenuhnya kembali ke pasar kerja karena perubahan struktur ekonomi pasca-pandemi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barito Utara menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2023 mencapai 4,85%, meningkat 0,03% dari tahun 2022.
Untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja, Pemkan Barito Utara telah menjalankan berbagai program pelatihan dan pemagangan. Program ini dirancang untuk membantu tenaga kerja lokal beradaptasi dengan tuntutan pasar kerja yang berubah, sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
Kepala Disnakertranskop-UKM Barito Utara, Mastur, mengatakan, bahwa program pelatihan yang diselenggarakan ini mencakup pelatihan berbasis vokasi dan kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain pelatihan operator komputer, operator excavator, dump truck, dan driver sarana LV. Selain itu, juga berbagai program pelatihan juga diberikan kepada pelaku usaha mandiri masyarakat, UMKM, dan koperasi," katanya, di Muara Teweh, Senin (18/11).
Ia menyebut, bahwa program pelatihan ini meliputi kewirausahaan, menjahit dengan mesin, perbengkelan roda dua, tata rias salon, tata boga, kerajinan anyaman rotan, budidaya madu kelulut, dan budidaya ayam petelur.
"Selain itu, juga pembuatan pakan ternak berbahan baku jagung, inovasi pengemasan produk, digitalisasi marketing, digitalisasi koperasi, kewirausahaan koperasi, manajemen usaha koperasi, teknis penyusunan laporan keuangan, dan sosialisasi skim-skim kredit lembaga keuangan," sebutnya.
Mastur menegaskan, bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan perusahaan dan UPTD BLK.
"Beberapa perusahaan juga ikut berperan aktif dalam program pelatihan dan pemagangan, baik dengan menyelenggarakan sendiri maupun dengan bekerja sama dengan UPTD BLK Barito Utara melalui dana CSR," ungkap Mastur.
Terpisah, Pj Bupati Barito Utara, Muhlis, mengatakan, bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemkab Barito Utara, termasuk program yang dijalankan oleh organisasi perangkat daerah terkait lainnya dan perusahaan telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi tenaga kerja lokal, UMKM, dan koperasi di Kabupaten Barito Utara.
"Dampaknya, daya saing tenaga kerja lokal meningkat, kesempatan kerja meluas, dan angka pengangguran terbuka menurun," katanya.
Ia menyebut, bahwa berdasarkan data yang dikumpulkan dari desa/kelurahan melalui camat se-Barito Utara, serta hasil rapat koordinasi terkait data pengangguran terbuka di setiap kecamatan, terlihat tren penurunan angka pengangguran terbuka.
Muhlis menambahkan, bahwa pada periode September-Desember 2023, angka pengangguran terbuka mencapai 3.425 jiwa (3,97%). Angka ini terus menurun pada periode Januari-Maret 2024 menjadi 3.419 jiwa (3,96%), April-Juni 2024 menjadi 2.629 jiwa (3,03%), dan Juli-September 2024 menjadi 1.826 jiwa (2,11%).
"Sementara untuk bproses pengumpulan data dan evaluasi untuk periode Oktober-Desember 2024 sedang berlangsung," terangnya.
Muhlis menegaskan, bahwa Pemkab Barito Utara berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program pelatihan dan pemagangan.
"Harapannya, angka pengangguran terbuka di Barito Utara akan terus menurun, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Muhlis juga mengatakan, bahwa capaian ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, sinergi, dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD), perusahaan, tenaga kerja, dan masyarakat.
"Untuk itu, kami mengajak semua pihak untuk tetap mempertahankan semangat dan komitmen kebersamaan, bekerja sama, dan membangun sinergi serta kolaborasi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Barito Utara," demikian Muhlis. (dsk/my/jp).