KANDANGAN- Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memiliki potensi besar di bidang peternakan sapi. Namun, sayangnya limbah seperti kotoran sapi belum dimanfaatkan secara optimal. Melihat peluang ini, Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Athailah Desa Kapuh, Kecamatan Simpur berinisiatif untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik.
Ponpes yang memiliki sekitar 80 ekor sapi ini menggandeng Dinas Pertanian (Distan) HSS dan mengusulkan kerja sama dengan Pemkab HSS untuk menjadikan proyek ini sebagai percontohan.
Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Nor mengatakan, bahwa dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), diharapkan program ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat desa.
"Dengan melibatkan BUMDes, kami harap program ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkuat ekonomi lokal," ujarnya, Jum'at (2/5/2025).
Sebagai tindak lanjut usulan tersebut, Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Nor bersama perwakilan kelompok tani dan desa, bertemu dengan Bupati HSS, H Syafrudin Noor, di rumah dinasnya.
"Pak Bupati sangat mendukung dan berharap program ini bisa menjadi percontohan. Jika berhasil, kita akan memperluasnya ke seluruh desa karena banyak warga yang beternak sapi. Artinya, kita punya bahan baku yang melimpah, termasuk bahan tambahan lain seperti eceng gondok yang banyak ditemukan di rawa-rawa HSS,” ujar Muhammad Nor. (ari/jp).
