TAMIANG LAYANG- Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Timur, Misnohartaku, bersama pejabat forkopimda mengikuti apel gelar pasukan dan sarpras penanggulangan karhutla dan bencana alam tahun 2025 yang dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran Polda Kalimantan Tengah. Apel ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dan dipusatkan di Mapolda Kalimantan Tengah.
Sementara di Barito Timur apel berlangsung di halaman Kantor Bupati Bartim dan dipimpin langsung oleh Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso, Jum'at (16/05/2025).
Apel kesiapsiagaan ini diikuti oleh Forkopimda, personel TNI-Polri, BPBD Damkar, Satpol PP, Relawan, serta instansi terkait lainnya.
Seusai apel, Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso menyampaikan, bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Damkar Bartim dalam menghadapi potensi bencana di wilayah setempat.
"Untuk Kabupaten Barito Timur sendiri, kami bersama BPBD Damkar selalu berkoordinasi dalam penanganan bencana, khususnya karhutla. Alhamdulillah, hingga saat ini belum ditemukan adanya titik api di wilayah Bartim," ujar AKBP Eddy.
AKBP Eddy juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta bersama-sama menjaga kelestarian alam demi mencegah bencana.
Senada dengan itu, Kepala Pelaksana BPBD Damkar Bartim, Ahmad Ghazali menambahkan, bahwa meski pemetaan secara khusus belum dilakukan, namun berdasarkan pengalaman, kebakaran hutan cenderung terjadi di sekitaran wilayah yang sebelumnya pernah terbakar.
"Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat melakukan aktivitas yang berisiko seperti camping atau memancing sambil merokok. Puntung rokok yang dibuang sembarangan bisa memicu kebakaran," tegasnya.
Sebagai langkah preventif, BPBD Damkar Bartim terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui penyebaran pamflet, pemasangan spanduk serta penyuluhan.
Ahmad Ghazali mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau ekstrem diperkirakan mulai terjadi pada Juni atau Juli mendatang, yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran.
"Kami harap masyarakat tetap siaga dan bersama-sama mencegah terjadinya bencana," pungkasnya. (iwn/jp).