TAMIANG LAYANG- Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah tergolong tinggi. Dimana, korban kekerasan seksual pada anak berusia antara 7-12 tahun.
Hal ini mendorong Satuan Reskrim Polres Barito Timur khususnya Unit PPA untuk berperan aktif mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak melalui inovasi Gerakan Aksi Reskrim linDungi Anak (GARDA).
Dilatarbelakangi oleh rentannya anak serta orang tua yang menganggap tabu untuk membicarakan masalah seksual dirumah mengakibatkan anak-anak tidak mengerti tentang alat kelamin, mekanisme organ reproduksi dan tindakan-tidakan yang tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap bagian tubuhnya. Kemudian, anak cenderung tertutup, mudah untuk ditipu, diiming-imingi dan merasa takut ketika diancam, sehingga anak sering menjadi target kekerasan seksual.
Adapun dalam kegiatannya, GARDA menggunakan alat bantu berupa boneka tangan/muppet dan panggung boneka. Kemudian, Personel Satreskrim Polres Barito Timur akan berdongeng dan bernyanyi dengan menyelipkan materi pengenalan organ reproduksi serta hal-hal yang berkenaan dengan kekerasan seksual.
Dalam dongeng GARDA, anak-anak juga akan diberikan tips untuk menghindari diri dari kekerasan seksual serta tindakan apa yang dilakukan apabila mengalami kekerasan seksual. Dengan pola sosialisasi yang komunikatif dan inovatif ini, diharapkan anak-anak mudah memahami hal-hal yang disampaikan.
GARDA merupakan kampanye terbuka dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak usia dini.
Inovasi ini juga berkesinambungan dengan program RiseAndSpeak Direktorat PPA dan TPPO untuk mengedukasi anak-anak pentingnya berbicara, melaporkan sehingga mencegah kekerasan seksual terhadap anak.
Polres Barito Timur telah menargetkan beberapa sekolah yang siswanya pernah menjadi korban kekerasan seksual untuk disambangi oleh GARDA, dan akan dilanjutkan dengan sekolah dasar lainnya sampai dengan seluruh sekolah dasar di Kabupaten Barito Timur.
Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso, menuturkan bahwa Launching GARDA merupakan bagian dari komitmen Polres Barito Timur dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman terhadap anak.
"Melalui GARDA, anak-anak dibekali pengetahuan dasar mengenai gender dan juga organ reproduksi yang dimilikinya serta tidakan-tindakan yang harus dilakukan apabila mengalami dugaan kekerasan seksual terhadap mereka," tuturnya.
"Garda menciptakan anak responsif, berani dan tangguh memerangi kekerasan seksual di Kabupaten Barito Timur," tandasnya. (iwn/jp).