MUARABAHAN- Dilaksanakan Rapat koordinasi pengerjaan irigasi sawah serta normalisasi dan pembuatan jalur baru di Balai Desa Belandean, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (15/7/2025).
Rakor yang berlangsung alot dan penuh kebersamaan ini dipimpin oleh Pasiter Kodim 1005/Barito Kuala, Kapten M. Aziz, dan di hadiri Danramil 1005/07 Alalak, Kapten Inf M. Sukardi, Babinsa, Kades Belandean, Elly Rahamah, BPD, Gapoktan, RT, Linmas, PPL Belandean serta Kepala Handil dan para pemilik lahan.
Pasiter Kodim 1005/Barito Kuala, Kapten M. Aziz, mengharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan aksesibilitas air bagi petani dan meningkatkan produksi padi nasional.
"Selain itu, juga penataan irigasi persawahan dapat mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat khususnya Desa Belandean," kata M. Aziz.
"Target pekerjaan akhir bulan Agustus sudah selesai karena pada September akan di laksanakan program Oplah untuk petani dari Kementan RI," imbuh M. Aziz.
M. Aziz menjelaskan, bahwa Kabupaten Barito Kuala mendapatkan program Oplah sebanyak 1.696 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan dan 7 Desa di wilayah setempat.
Adapun 7 Desa tersebut. Yakni, Desa Belandean Kecamatan Alalak, Desa Waringin Kencana Kecamatan Wanaraya, Desa Gandaraya dan Desa Mentaren Kecamatan Anjir Pasar, Desa Rangga Surya Kecamatan Belawang, Desa Tanggul Rejo dan Desa Beringin Kencana Kecamatan Tabunganen.
"Kami Kodim 1005/Batola khususnya hanya pelaksana kegiatan karena pekerjaan ini bersifat swakelola dari pihak Kementan RI. Sedangkan pemanfaatannya untuk para petani," terang M. Aziz.
M. Aziz mengimbau kepada warga pemilik lahan yang terkena, baik padi dan tanam tumbuh agar mengiklaskan sedikit.
"Kami juga meminta kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah ini, demi kemajuan para petani di Kabupaten Barito Kaula," harapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Belandean, Elly Rahmah, menyampaikan harapan besar atas program tersebut.
"Dengan adanya bantuan program dari Kementerian Pertanian ini, kami optimis bahwa pengelolaan air di lahan pertanian kami akan jauh lebih optimal. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan hasil panen, tetapi juga membantu para petani dalam mengatasi debit air yang terlalu banyak," ucap Elly Rahmah.
Menurut Elly Rahmah, penataan irigasi yang efektif sangat penting, mengingat pertanian merupakan sektor andalan masyarakat di Desa Belandean.
"Peningkatan infrastruktur serta irigasi dan normalisasi merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap petani mendapatkan aliran air yang merata dan cukup. Hal ini akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat petani," tutur Elly.
Ia berharap, pelaksanaan proyek irigasi dan normalisasi yang tersebar sepanjang 28,8 kilo meter ini di Desa Belandean ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para petani.
"Bantuan ini tidak hanya memperbaiki sistem irigasi yang ada, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mendukung upaya diversifikasi produk pertanian," ujar Elly Rahmah.
Ia menambahkan, bahwa langkah ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah kepada sektor pertanian di daerah-daerah yang memiliki potensi besar, namun masih menghadapi berbagai kendala infrastruktur.
"Proyek penataan irigasi dan normalisasi di Desa Belandean merupakan bagian dari program nasional untuk mendorong modernisasi dan peningkatan efisiensi sistem irigasi di seluruh Indonesia. Dengan implementasi proyek yang terencana dengan baik, diharapkan kendala distribusi air yang selama ini dialami oleh petani akan segera teratasi. Sehingga pertanian di desa ini dapat berkembang secara berkelanjutan,” ujarnya.
Elly menyebutkan, bahwa proses pengerjaan di lapangan sudah mulai berjalan. Tim teknis dari Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kodim 1005/Barito Kuala untuk memastikan bahwa setiap tahap pembangunan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
"Diharapkan, dalam beberapa bulan mendatang, seluruh tahapan pengerjaan irigasi sawah serta normalisasi dan pembuatan jalur baru dapat selesai. Sehingga nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Belandean," harap Elly.
"Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat Desa Belandean, kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya," tambah Elly.
Sementara itu, Misran, Kepala Handil Ray 10 yang juga salah satu pemilik lahan, menyatakan sangat mendukung penuh program dari pemerintah yang dilaksanakan oleh pihak Kodim/1005 Batola.
"Kalau air di sawah merata dan pasang surut sampai ke sawah, maka peningkatan produksi padi dari petani akan lebih meningkat. Sehingga lahan-lahan yang selama ini tidak terawat akan lebih terawat karena akan menghasilkan padi yang produktif," ungkapnya. (ali/lim/jp).



















