MUARA TEWEH- Kekhawatiran terhadap dampak inflasi yang kian menguat di tingkat nasional disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut). Sebagai langkah mitigasi strategis untuk melindungi ekonomi keluarga, Pemkab Barito Utara meluncurkan inisiatif baru bernama "Kepak Batara" (Ketahanan Pangan Keluarga Barito Utara).
Bupati Barito Utara, H Shalahuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, bahwa "Kepak Batara" merupakan benteng pertahanan ekonomi di tengah situasi ketidakpastian.
"Kami menyadari betul ancaman inflasi yang dapat menggerus daya beli masyarakat. 'Kepak Batara' adalah langkah strategis kita untuk memastikan ketahanan pangan keluarga tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri," tegas H Shalahuddin, Selasa (2/12/2025).
Program ini secara spesifik berfokus pada peningkatan kemandirian keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Hery Jhon Setiawan, Pelaksana Proyek Perubahan pada PKN I, BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, menjelaskan bahwa desain program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan keluarga terhadap pasokan dan harga pasar yang fluktuatif.
"Program ini dirancang agar setiap keluarga memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri sebagian kebutuhan pangannya. Dengan mengurangi ketergantungan ini, diharapkan tekanan inflasi terhadap pengeluaran rumah tangga dapat diminimalkan secara signifikan," ujar Hery Jhon.
"Kepak Batara" direncanakan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok tani, PKK, hingga unit-unit keluarga. Melalui keterlibatan aktif ini, program diharapkan dapat menciptakan sistem ekonomi keluarga yang lebih tangguh dan berdaya tahan di Barito Utara. (dsk/emca/jp).












