BANJARMASIN- Meningkatnya masyarakat yang terpapar akibat Wabah COVID-19 di tanah air, menyebabkan kebutuhan permintaan donor darah Plasma Konvalesen pun meningkat tinggi dan tidak menutup kemungkinan masih terdapat hal yang sama, salah satunya bagi masyarakat Maritim atau Pesisir yang berdomisili di daerah pedalaman atau pelosok, yang dikarenakan jarak jauh dari akses rumah sakit ataupun terbatasnya tenaga medis.
Menyikapi hal tersebut, TNI AL - Lanal Banjarmasin bekerja sama dengan Komando Armada Armada II (Koarmada) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarbaru, menggelar kegiatan donor darah serentak dan donor Plasma Konvalesen yang diikuti oleh Prajurit (Meluarga besar TNI AL), PNS, masyarakat Maritim (Pesisir) dan personel perwakilan dari unsur TNI - Polri di Wilayah Kalimantan Selatan, Kamis (12/8/2021).
Adapun jumlah peserta yang mengikuti donor Plasma Konvalesen sebanyak 11 orang, dan lolos Screaning 3 orang. Sedangkan untuk peserta donor darah serentak sebanyak 84 orang dan yang lolos Screaning 63 orang.
Kegiatan donor darah serentak dan donor Plasma Konvalesen itu pun disiarkan langsung secara Video Conference dari Jakarta yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M, didampingi Ketua PMI Pusat Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla. Kegiatan tersebut serentak diikuti oleh seluruh jajaran TNI AL se - Indonesia.
Pjs. Kepala Balai Pengobatan Lanal Banjarmasin Mayor Laut (K/W) dr. Meutia Indrasakti selaku ketua panitia pelaksanaan donor Plasma Konvalesen mengucapkan terima kasih atas antusias warga Maritim atau Pesisir yang mau donor darah untuk bisa bersama - sama membantu pemulihan kesehatan di tanah air akibat dampak dari Wabah COVID-19.
"Dan donor darah serentak ini akan menambah kekurangan stock darah PMI khususnya di Wilayah Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, adapun syarat utama bagi donor Plasma Konvalesen antara lain usia 18 - 60 tahun, dengan berat minimal 55 kg, yang diutamakan laki-laki, apabila perempuan belum pernah hamil, dan pernah terkonfirmasi Wabah COVID-19 dibuktikan dengan surat keterangan hasil Laboratorium.
"Kemudian, surat keterangan dinyatakan sembuh atau sehat dari Fasyankes, tidak memiliki gejala sisa minimal 14 hari sebelum donor, dan tidak menerima transfusi darah selama 3 bulan terakhir," terangnya.
Menurutnya, Donor Plasma Konvalesen termasuk metode terapi tambahan yang dilakukan dengan memberikan Plasma orang yang telah sembuh dari Wabah COVID-19, dan kepada pasien COVID-19 yang sedang dirawat.
"Tindakan ini bertujuan untuk pasien yang berjuang untuk sembuh," ujarnya.
"Bagi pendonor yang lolos screaning akan melaksanakan donor Plasma Konvalesen dengan menggunakan mesin Apheresis," tambah dr. Mutia.
Ditempat terpisah, Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Herbiyantoko, M.Tr.Hanla, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan perintah langsung dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M melalui Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto S.H.,M.A.P.,M.Tr (Han).
"Hal ini dalam rangka pemenuhan ketersediaan Donor Plasma Konvalesen untuk PMI diseluruh tanah air, guna membantu kepedulian sesama untuk menuntaskan penyebaran Wabah COVID-19," kata dia.
Danlanal juga menjelaskan, seperti kita ketahui bersama bahwa kebutuhan darah khususnya Plasma sangat tinggi pada saat Pandemi ini.
"Oleh karena itu, Lanal Banjarmasin berinisiatif mengajak dan menggugah masyarakat untuk bersama mendonorkan darah Plasma guna membantu saudara-saudara kita yang membutuhkannya, karena dengan memberikan setetes darah maka akan menyelamatkan kehidupan sesama," ujarnya.
Lanjutnya, kita bersyukur masih bisa berbagi dengan sesama melalui donor darah ini, dan semoga yang hadir ini mendapatkan manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini.
"Tetap jaga kesehatan, kedepan kita tetap bisa berbuat hal yang baik untuk kebersamaan seperti yang dilaksanakan hari ini," tandas Danlanal Banjarmasin. (yet/jp).
