Pasi Ops Kodim 1013 Muara Teweh, Kapten Inf Trio Pramono mengatakan, pada tahun 2020-2021 Indonesia dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang diakibatkan faktor alam dan non alam, penyebaran virus SARS-COV-2. Data BNPB pada 2021 lalu menyebutkan 5.402 kejadian bencana dengan lebih 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi.

"Melihat frekuensi bencana yang cenderung meningkat ini, kita harus menekankan penguatan upaya pada fase prabencana, khususnya pengurangan risiko bencana," katanya.

Menurutnya, dengan bertambahnya frekuensi dan intensitas bencana setiap tahun, pengetahuan masyarakat tentang potensi resiko menjadi mutlak untuk ditingkatkan.

"Sosialisasi, edukasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci bagi pengurangan risiko bencana di masa depan,” tegas Kapten Inf Trio Pramono.

Turut hadir dalam rakor tersebut Kalak BPBD Barito Utara Gajali Montalatua S.OS, Sekretariat BPBD Sukarso, Sub Koordinator Analis Kebencanaan Sukarsa, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Barut M. Muriadianor ,Sstp, Sub Koordinator Penata dan penanggulangan BPBD Tedy J.H, dan Sub Koordinator Penata dan Penanggulangan BPBD Barito Utara, Hasnan. (pndm/ramli/jp).