BARABAI- Setiap daerah memiliki kebiasaan tersendiri dalam merayakan Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Demikian pula yang menjadi tradisi di wilayah Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang dikenal dengan "Handil Maulid".
Tradisi ini pula yang tatap dilestarikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Rutan Kelas IIB Barabai dibawah Kanwil Kemenkumham Kalsel, Sabtu (22/10).
Jika pada masyarakat Barabai umumnya tradisi Handil Maulid dilaksanakan antar kampung ke kampung, Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Barabai menggelar Handil Maulid bergantian antar satu Blok hunian ke Blok Hunian lainnya secara bergantian setiap Minggungnya sejak awal Bulan Rabiul Awwal.
Kakanwil Kemenkumham Kalimanatan Selatan, Lilik Sujandi melalui Karutan Barabai, Gusti Iskandarsyah menjelaskan, bahwa pihaknya memfasilitasi kegiatan tersebut sebagai bagian dari program pembinaan kerohanian guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga binaan.
"Selain bagian dari program pembinaan, kegiatan ini pula sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama warga binaan satu sama lainnya sehingga meminimalisir terjadinya gangguan keamanan," ungkapnya.
Handil Maulid di Rutan Barabai diisi dengan pembacaan sejarah Nabi Muhammad dari kitab Maulid Simtudduror karangan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Pembacan Ayat Suci Al Qur'an, dilanjutkan dengan Ceramah Agama oleh salah seorang Narapidana, Guru Ahmad Junaidi Mukti yang pernah menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Subulussalam.
Perayaan yang dilaksanakan dengan sederhana namun khidmat ini terlaksana dari swadaya warga binaan sendiri yang mempersiapkan seluruh hidangan dan segala pernak-pernik acara.
Amat, salah seorang warga binaan mengaku sangat merasa senang bisa tetap merasakan kemeriahan Handil Maulid walaupun berada dibalik jeruji besi.
"Alhamdulillah senang sekali walaupun berada dipenjara tapi merasa seperti dikampung sendiri," ungkapnya. (hendra/jp).

















