"127 orang itu merupakan perhitungan awal Kalteng menurut kouta normal," ungkap Ahmad Janawi kepada awak media ini, Rabu (11/1).
Janawi menyebut, setelah adanya penetapan estimasi, dilakukan pemeriksaan kesehatan pertama bagi calon jemaah.
"Setelah pemeriksaan kesehatan pertama, kita akan menjadwalkan untuk pembuatan paspor, yang mana terlebih dahulu kita lakukan identifikasi bagi CJH, yang mana sudah mempunyai paspor dan yang belum," sebut dia.
"Jadi, bagi CJH yang belum mempunyai paspor nanti akan kita jadwalkan untuk pembuatan paspor kolektif, yang mana nantinya akan dikoordinasikan dengan Imigrasi Palangkaraya," ujar Ahmad Janawi menambahkan.
Janawi menjelaskan, saat ini pihaknya sudah ada kesepakatan bahwa untuk jemaah haji akan dilayani ke daerah oleh Imigrasi Kalteng di Palangkaraya terkait pembuatan paspor.
"Jadi, setelah kita tahu berapa jemaah haji yang akan membuat paspor. Selanjutnya kita akan koordinasi dengan Imigrasi Palangkaraya," terangnya.
Terkait biaya pelunasan, kata Janawi, masih belum ditetapkan besarannya dan menunggu ketetapan Presiden, yang mana nantinya akan dimusyawarahkan oleh pemerintah melalui Kemenag bersama DPR.
Ditanya terkait apakah ada jemaah yang menunda keberangkatan, Janawi menuturkan, bahwa jemaah yang tahun tadi tidak berangkat dan tahun ini masuk keberangkatan, ada empat orang yang menyatakan menunda lagi dengan berbagai alasan. (zi/jp).
