BREAKING NEWS

Jumat, 24 November 2023

Gapoktan Warga Bersama Desa Belandean Terima Bantuan Pupuk Organic Bio Hoss Dari Kementan RI

ALALAK- Pupuk sangat penting untuk mendapatkan hasil perkebunan maupun pertanian yang berkualitas, namun hal ini menjadi salah satu beban bagi para petani karena keterlambatan dan sulitnya mendapatkan pupuk saat ini, sehingga dengan adanya tindak lanjut program ketahanan pangan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan pupuk.

Untuk itu, Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Belandean dan Belandean Muara, Suharno memberikan sosialisasi terkait tentang penebusan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan para petani tahun 2024. Kegiatan di laksanakan di Halaman Rumah Kades Belandean, Kamis (23/11).

Kegiatan tersebut dihadiri pengurus Gapoktan Warga Bersama, Koordinator Garda Dinas Pertanian Batola, Ibnu, POPT BPP Alalak, Evi, Kades Belandean, Elly Rahmah, para pengurus kelompok tani Desa Belandean dan Belandean Muara.

Suharno menjelaskan, untuk penebusan pupuk tahun 2024, pihaknya segera menyusun RDKK, karena hal ini merupakan tahapan dalam pengambilan pupuk bagi para petni, sehingga nantinya petani yang ingin menebus pupuk akan menggunakan apliksi sistem dan petani harus membawa persyaratan KTP yang sudah masuk di RDKK.

"Tujuannya untuk menghindari adanya penyalahgunaan pupuk di kios pengecer maupun distributor," ucapnya.

Ia mengatakan, tahun ini, Desa Belandean mendapatkan bantuan pupuk organic Bio Hoss dari Kementerian pertanian sebanyak 2.400 liter, yang mana manfaatnya untuk para petani yang di gunakan dalam bercocok tanam di persawahannya masing-masing. 

Suharno menjelaskan, pupuk organik Bio Hoss ini merupakan pupuk senyawa organik, sehingga tanaman apa saja baik padi, jeruk, cabe, dan lain-lain, sangat cocok digunakan.

"Adapun dosisnya sendiri 150cc bisa digunakan 1 tangki penyemprotan, sehingga kedepannya pupuk organic ini sebagai langkah alternatif  untuk mengurangi pupuk-pupuk yang mengandung zat kimia," jelasnya.

Ditempat yang sama, Koordinator Garda Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala, Ibnu menambahkan, untuk gerakan pengendalian hama tikus (Garda) ini, pihaknya akan melakukan pemutusan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan beras yang direndam dengan air dan di campur dengan obat racun tikus.

"Jadi, obat racun tikus dengan cara beras direndam dalam air ini terbukti lebih awet dari segi ketahanannya, meskipun diguyur hujan dan panas lama bakal lama lunturnya. Oleh karena itu, guna menghadapi musim tanam ditahun 2024 ini, kita akan melaksanakan pengendalian hama tikus (garda),” ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya pengendalian hama tikus ini, akan bisa mengurangi rusaknya tanaman akibat hama tikus tersebut.

"Dalam setahun tikus bisa menghasilkan 1.000 ekor, dengan cara mengobatinya kita perlahan memutus rantai tikus yang berkembang biak," jelasnya.
Ibnu juga menghimbau kepada para petani agar mencoba bibit benih baru, seperti pandak kembang, dan siam madu barabai.

"Jenis ini merupakan bibit padi dengan jenis padi ukuran besar, yang tidak cepat di serang hama penyakit," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Belandean, Elly Rahmah mengapresiasi kegiatan pertanian ini. Menurutnya, disini memang warga mayoritas para petani.

"Oleh karena itu, mari kita berkolobarasi dalam memajukan pertanian, sehingga bisa maju dan hasil panen kita melimpah," harapnya.

Dalam kesempatan itu, juga diserahkan bantuan pupuk organic Bio Hoss kepada para petani oleh PPL Belandean, Suhanno didampingi Kades Belandean, Elly Rahmah. (lim/jpo). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes